Rumania Berniat Impor Kosmetik dari Indonesia

Sekretaris Negara Rumania Paula Pirvanescu bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita basah niat Rumania untuk impor kosmetik dari Indonesia. Foto Richard Andika/ NusantaraNews

Sekretaris Negara Rumania Paula Pirvanescu bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita basah niat Rumania untuk impor kosmetik dari Indonesia. Foto Richard Andika/ NusantaraNews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sekretaris Negara Rumania Paula Pirvanescu, bersama sejumlah delegasi bisnis, melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di sela-sela kunjungan mereka di Trade Expo Indonesia (TEI) 2017, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) di Tangerang, Jumat (13/10).

Dalam pertemuan tersebut, Paula menyampaikan ketertarikannya untuk mengimpor kosmetik asal Indonesia.

Usai pertemuan itu, Mendag Enggar mengatakan, bahwa Indonesia siap untuk mengekspor sejumlah produk kosmetik ke Rumania. Hanya saja, pemerintah masih harus memastikan produk-produk tersebut sudah memenuhi standar kosmetik yang berlaku di Eropa.

“Kita sudah memiliki beberapa (yang memenuhi standar). Jadi, tugas kita untuk mengangkat mereka,” ujar Enggar di Trade Expo Indonesia 2017, BSD, Tangerang, Jumat (13/10/2017).

Selain standarisasi, Enggar menyebutkan, faktor lain yang harus diperhatikan yakni desain dan pengemasan. Jika desain dan pengemasan sebuah produk dibuat menarik, ia yakin volume barang yang diekspor akan makin meningkat.

Sementara itu, menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan, selain ekspor produk kosmetik, Rumania juga berencana menanamkan investasi dengan membangun pabrik sabun di Indonesia.

Menurut dia, selama ini Rumania memang mengimpor sabun dari Indonesia. Namun, ke depan mereka berencana untuk memproduksi sendiri sabun tersebut di Indonesia.

Sepanjang 2016, nilai ekspor Indonesia ke Rumania tercatat senilai 92,4 juta dolar AS. Komoditi ekspor terbanyak yang diekspor Indonesia ke Rumania yakni produk olahan karet.

Sementara, nilai impor Indonesia dari Rumania pada 2016 tercatat senilai 42 juta dolar AS. Adapun produk yang paling banyak diimpor yakni sereal.

Pewarta: Richard Andika
Editor: Ach. Sulaiman

Exit mobile version