NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ruas tol Sragen-Ngawi sepanjang 51 Km yang merupakan bagian dari tol Solo-Ngawi (90,4 Km) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Dengan demikian, pembangunan Jalan Tol Trans Jawa yang ditargetken tersambung dari Merak hingga Surabaya akhir 2018 bisa diselesaikan secara bertahap oleh Pemerintah. Dimana pembangunan ini akan dilanjutkan hingga Banyuwangi sepanjang 1.150 Km yang direncanakan tersambung secara bertahap pada tahun 2019.
Baca Juga:
- Pigai Luruskan Klaim Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera
- Menhub dan Pengelola Jalan Tol Diminta Tak Ngawur Membuat Peraturan
- Pengamat Ekonomi Sebut Penjualan Jalan Tol Rugikan Masyarakat
“Saya senang sekali Tol Solo-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi diresmikan. Artinya sebentar lagi dari Jakarta-Surabaya, di akhir 2018, InsyaAllah akan tersambung,” kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada Peresmian Segmen Sragen-Ngawi yang berlokasi di depan Rest Area KM 538, Rabu (28/1/2018) dikutip dari siaran pers KemenPUPR.
Dengan diresmikannya Segmen Sragen-Ngawi maka panjang Tol Trans Jawa dari Merak-Surabaya bertambah menjadi 690 Km dari keseluruhan 870 Km.
Sementara empat ruas tol sepanjang 180 Km yang masih dalam tahap penyelesaian akhir adalah ruas Tol Pemalang-Batang (33 Km), Batang-Semarang (75 Km), Salatiga-Solo (33 Km) dan Wilangan-Kertosono (39 Km) yang ditargetkan selesai seluruhnya pada akhir Desember 2018.
Tersambungnya Tol Trans Jawa, kata Presiden, harus dimanfaatkan oleh para kepala daerah untuk mengintegrasikannya dengan kawasan-kawasan produktif, seperti kawasan industri dan pertanian, serta mendukung kawasan wisata.
“Jangan sampai tol ini berdiri sendiri, tetapi harus terintegrasi agar manfaatnya maksimal,” kata Presiden.
Simak: Kangmas Jokowi, Masyarakat Butuh Jalan Raya Negara Bukan Jalan Tol
Pembangunan jalan tol juga akan mengakomodasi pengembangan dan pemasaran produk-produk lokal di rest area tol sehingga tidak hanya diisi oleh produk-produk asing. Contohnya di rest area KM 538 Tol Sragen-Ngawi yang diidominasi kuliner lokal seperti Soto Kwali, Lontong Opor, Soto Madura, Baso Malang.
Pewarta: Achmad S.
Editor: M. Yahya Suprabana