Hukum

RPA Meminta Pemerintah Tak Hanya Janji untuk Melindungi Perempuan dan Anak

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Rumah Perempuan dan Anak (RPA) sebagai lembaga yang fokus pada perempuan dan anak mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kerukunan dan kedamaian bangsa saat menghadiri Festival Shalawat Nusantara Piala Presiden di Sentul Internasional Convention Center, Sabtu (24/2).

Dalam pidatonya, presiden meminta agar seluruh elemen bangsa senantiasa menjaga kerukunan dan kedamaian. Apalagi, sebentar lagi Indonesia memasuki agenda Pilkada serentak 2018 yang rawan pertikaian lantaran berbeda pilihan.

“Ketika bertemu presiden Afganistan beberapa waktu lalu, beliau berpesan untuk menjaga persaudaraan antar suku dan antar masyarakat lainnya. Pesan yang paling tegas adalah kalau ada pertikaian antar tetangga, antar kampung, antar suku, maka segera selesaikan jangan sampai terjadi seperti di Afganistan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden juga menyinggung masalah perempuan dan anak sebagai elemen bangsa yang paling dirugikan ketika konflik terjadi sebagaimana di Afganistan.

“Ketika itu, Ibu presiden Afganistan bercerita, bahwa 40 tahun yang lalu wanita bisa menyetir mobil pergi ke kota-kota dengan aman tetapi karena konflik sekarang yang paling dirugikan hanya dua yaitu perempuan & anak. Perempuan tidak bisa lagi beraktivitas karena tidak aman, dan anak-anak tidak bisa sekolah karena tidak aman,” kisahnya.

Baca Juga:  UKW Gate Tak Tersentuh Media Nasional

Menanggapi hal tersebut, Direktur Rumah Perempuan dan Anak (RPA) Ai Rahmayanti merefleksikan masalah perempuan dan anak di Afghanistan sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi dengan kondisi di Indonesia.

Menurutnya, di Indonesia pun masih banyak permasalahan terkait dengan perempuan dan anak. Misalnya, masalah kekerasan terhadap perempuan, pelecehan seksual dan gizi buruk yang masih marak.

“Kami, dari Rumah Perempuan dan Anak (RPA) yang selama ini konsen terhadap isu-isu tersebut tentu mengapresiasi statemen Presiden Jokowi, komitmen Bapak Presiden untuk senantiasa menjaga persatuan dan kerukunan untuk melindungi perempuan dan anak karena sejalan dengan visi RPA,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jakarta, Senin (26/2/2018).

Pihaknya berharap upaya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan, khususnya bagi perempuan dan anak, untuk masa depan bangsa yang lebih baik bisa tercapai dan tak hanya sekadar janji. Karena perempuan akan menjadi ibu, dan ibu adalah madrasah pertama bagi anak, sehingga akan lahir generasi bangsa yang unggul dan Indonesia emas pada 2045 akan benar-benar tercipta.

Baca Juga:  Korban Soegiharto Sebut Terdakwa Rudy D. Muliadi Bohongi Majelis Hakim dan JPU

“Harapan RPA, semoga ke depan, kebijakan-kebijakan pemerintah Jokowi lebih optimal lagi dalam menjalankan janji nawacita butir 4, bahwa negara hadir untuk melindungi perempuan, anak dan kaum marginal dapat tercapai,” pungkasnya.

Editor: Alya Karen

Related Posts

1 of 3