Budaya / Seni

Roy Suryo Mengaku Berperan Pencak Silat Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya Indonesia

azerbaijan, pencak silat indonesia, cabor olimpic games, nusantaranews
Seni Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) berkolaborasi dengan seni Reog Ponorogo membuat lebih dari 2000 orang di Fountain Squer, Baku, Azerbaijan takjub dan terkesima, Sabtu (14/9/2019). (Foto: Muh Nurcholis/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Roy Suryo mengaku ikut berperan Pencak Silat diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Indonesia.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy Suryo mengaku sangat sumringah mendengar kabar Pencak Silat sudah sah menjadi warisan budaya tak benda dari UNESCO.

“Setelah diperjuangkan semenjak 2014,
alhamdulillah kini Pencak Silat sudah menjadi Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO,” ucap Roy melalui pers rilis yang diterima wartawan di Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Seperti diwartakan, pada Kamis 12 Desember 2019, atau tepatnya
pukul 09:59 waktu Bogota Kolombia, pada sesi ke-14 Komite Antarpemerintah yang dipimpin oleh Ibu Maria Claudia Lopez Sorzano, komite telah memutuskan bahwa Tradisi Pencak Silat (The Traditions of Pencak Silat) terinskripsi dalam Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan (Representative List of Intangible Cultural Heritage of Humanity) UNESCO.

“Ini merupakan sebuah perjuangan panjang dan kerja keras dari semua pihak meski secara serius baru mulai diperjuangkan ke UNESCO di tahun 2014 silam ketika delegasi dari Kemenpora dan Kemendikbud di era Kabinet Indonesia Bersatu II (saat itu) membentuk tim teknisnya,” ungkap politisi Partai Demokrat ini.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Roy merasa dirinya ambil bagian dalam perjuangan tersebut. Hal itu, kata dia, dibuktikan melalui sejumlah upaya yang dilakukannya lima tahun silam dan ada jejak digital pemberitaannya.

“Bukti-bukti upaya (baca: jejak digital) yang dilakukan oleh Kemenpora dan Kemendikbud di tahun 2014 lalu,” ujarnya sembari mengirimkan sejumlah link artikel dan berita.

Tidak masalah, kata Roy, penetapan tersebut baru terwujud tahun ini.

“Meski memerlukan waktu sampai sekitar 5 tahun lamanya dan baru di tahun 2019 ini ditetapkan oleh UNESCO, tidak masalah. Yang pentimg adalah bagaimana kita sekarang bisa menjaga agar Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan Pencak Silat ini bisa dijaga bersama dan dipertahankan kelestariannya di Indonesia,” terangnya.

Adapun tim teknis Kemenpora dan Kemendikbud tahun 2014 yang memperjuangkan Pencak Silat ke UNESCO ini di antaranya Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya,
Prof Wiendu Nuryanti dan KRMT Roy Suryo. (eda)

Editor: Eriec adieda

Related Posts

1 of 3,055