Rombongan Raja Arab Juga Akan Kunjungi Mandalika NTB

Raja Arab Saudi Salman al-Saud/Foto via republika/Nusantaranews

Raja Arab Saudi Salman al-Saud. (Foto: Reuters/Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Delegasi rombongan Raja Arab Saudi disebut-sebut akan mengunjungi Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kunjungan tersebut akan dilakukan di sela-sela lawatan Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz ke Indonesia awal Maret 2017.

“Kabar dari Kementerian Luar Negeri, permintaan ada penjadwalan untuk meninjau Lombok sebagai wisata halal telah disetujui pihak kerajaan Arab Saudi,” ungkap Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas, Hiramsyah S Thaib, yang didampingi PIC Mandalika, T Rahmadi melalui keterangan resmi, Sabtu (25/2/2107).

Menurut Hiramsyah bahwa beberapa perwakilan dari rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud akan menyambangi Lombok dengan agenda meninjau kawasan wisata Mandalika dan peluang-peluang investasi pariwisata.

Kedatangan Raja Salman ke Bali ini harus jadi pendorong bagi Lombok supaya jadi destinasi yang sama dengan Bali, baik dari sisi infrastruktur maupun keamanan.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Lalu Muhammad Faozal mengungkapkan bahwa pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Lombok Tengah, NTB tengah dikebut.

Pemerintah telah memberikan kepastian sekaligus memberikan daya tarik bagi penanam modal melalui penetapan PP Nomor 96 Tahun 2015 tentang Fasilitas dan Kemudahan di KEK dan Perpres Nomor 3 Tahun 2015 tentang Proyek Strategis Nasional.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud membawa rombongan besar saat berkunjung ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 mendatang. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan, rombongannya yang ikut serta mencapai 1.500 orang, termasuk 10 menteri dan 25 pangeran.

Kedatangan Raja Salman ke Indonesia terkait pertemuan kedua negara untuk membahas sejumlah topik. Raja Salman dan rombongan dikabarkan akan berlibur ke Bali dari 4 hingga 9 Maret 2017. Namun, status rombongan di Bali bukan lagi tamu negara, melainkan wisatawan biasa.

Reporter: Richard Andika

Exit mobile version