Politik

Rocky Gerung Sebut Mental Babi Hutan Telah Merasuki Politik Indonesia

Rocky Gerung (Foto Dok. Nusantaranews/Adhon)
Rocky Gerung (Foto Dok. Nusantaranews/Adhon)

NUSANTARANEWS.CO, Depok – Akademisi sekaligus pengamat politik nasional, Rocky Gerung beberapa waktu lalu (5/10/2018) di Depok mengatakan bahwa mental babi hutan dinilai telah merasuki mental politik di Indonesia saat ini. Dimana karakter babi hutan saat berlari kata Rocky Gerung, tak memiliki kepedulian. Apapun ditabrak.

Rocky Gerung mengatakan, dalam kasus sekarang, “Rezim yang gak punya ide, akan mengeksploitasi kemarahan publik melalui peristiwa Ratna Sarumpaet. Terus menerus sampai hari ini. Ratna sudah minta maaf, pak Prabowo dengan sangat kesatria mendampingi Ratna, hanya karena kepekaan awal kemanusiaan. Malah sebaliknya gue dibully kok lu nyebar hoax. Siapa yang nyebar hoax?” kata Rocky.

Lantas lanjut Rocky, “Kenapa gak verifikasi? Bagaimana mau verifikasi, ketika narasumber utamanya ngomong begitu (mengakui berbohong).” Jadi, “mau diverifikasi ke siapa? Kan otaknya gak ada ini,” ujarnya.

“Kalau sahabat baik saya, bohongi saya. Verifikasi ke mana? Ke sahabat yang kurang baik? Logic nya gak jalan ini,” ungkap Rocky.

Baca Juga:  KPU Nunukan Menggelar Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara Calon DPD RI

Jadi maksud mereka, kata Rocky, ketika sahabat utama kalian menyebar hoax maka satu satunya cara untuk memperbaiki kesalahan kesalahan saudara, adalah pro Jokowi. “Apa gak ngehek itu? Itu intinya kan? Sebab cuma hanya itu. Gak berhenti orang membully terus,” kata Rocky.

Baca Juga: Ratna Akui Berbohong, Rocky Gerung: Ujian Selesai

Pria yang pernah mengajar ilmu filsafat UI itu, menambahkan soal kasus Ratna, “Barang yang udah gosong masih digoreng. Bagaimana gak bodoh menggoreng barang yang udah gosong itu.”

“Ini selesai peristiwanya. Kalau hukum, jalankan saja! Walau di belakangnya ada permainan politik, ya udah! Ya gimana lagi.”

“Kita saat ini ada pada suasana itu,” ujarnya.

Lalu Rocky menceritakan perihal pengalamannya saat mendaki sebuah gunung di Lampung beberapa tahun silam. “Saat saya naik gunung di Lampung. Dua hari saya kesasar. Modal saya (saat itu) hanya tinggal satu kentang dan satu apel. Karena saya sudah tidak ada makanan, saya bikin tenda sementara,” kata Rocky bercerita.

Baca Juga:  Dukung Duet Gus Fawait-Anang Hermansyah, Partai Gelora Gelar Deklarasi

Saat malam harinya, tiba tiba ia mendengar ada bunyi seperti suara longsor besar. “Saya lihat di atas ratusan babi hutan, pindah dari atas. Mau cari makan ke bawah, karena petani transmigran dari Jawa di Lampung lagi panen kentang.”

“Kira kira mungkin ada 200-300an lebih. Babi hutan itu gak peduli pokonya kalau itu jalan dia, mau ada tenda kek, atau apalah, ditabrak. Babi hutan kan kalau lari gak bisa belok. Ia lurus aja,” ujarnya.

“Nah, mental babi hutan ini yang ada di dalam politik kita sekarang. Nabrak aja gitu terus,” kata Rocky.

“Apakah itu ajaran para founding father’s kita? Tidak,” jawab Rocky. Itu dikarenakan, sebab mereka (founding fathers) mampu mendeletisir pikirannya. “Sehingga mampu mencari alternatif, dan keluar dari persoalan. Jadi agak aneh negeri ini kehilangan kemampuan berpikir,” terangnya.

Editor: Romadhon

Related Posts

1 of 3,051