Ekonomi

Rizal Ramli Bocorkan Rahasia Ramalan Ekonominya yang Selalu Tepat

Rizal Ramli (Foto Dok. Nusantaranews
Rizal Ramli (Foto Dok. Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pada kesempatan acara Diskusi Reboan, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu malam, 31 Oktober 2018, ekonom kenamaan nasional, Rizal Ramli bocorkan rahasia di balik ramalan ekonominya yang selalu tepat.

“Saya mohon maaf, tidak banyak ekonom yang ramalannya kejadian dan dipercaya. Kami satu satunya ekonom yang meramalkan bahwa bakal ada krisis ekonomi tahun 97 tahun 98,” kata Rizal Ramli.

Dirinya mengatakan, satu tahun sebelumnya, tepatnya bulan Oktober 1996 dirinya sudah memprediksi ekonomi Indonesia akan mengalami krisis. Semua analis pada waktu itu kata Rizal Ramli, baik dalam maupun luar negeri mengatakan ekonomi Indonesia tahun 1997 diprediksi bakal bagus bagus saja dan 1998 tidak ada masalah.

“Kami satu satunya yang meramalkan tahun 1997 bakal mulai krisis sampai tahun 1998. Dalam sebuah laporan forecast setebal lebih 150 halaman diramalkan makro ekonomi kaya apa? Sektor apa? Krisisnya seperti apa dan hampir semua yang diramalkan di laporan itu terjadi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Harga Beras Meroket, Inilah Yang Harus Dilakukan Jawa Timur

“Pada dasarnya kami hanya menggunakan tiga indikator,” kata dia.

Satu, utang swasta Indonesia sudah sangat besar dan berbahaya. Yang kedua, current account deficit Indonesia sudah besar. Yang ketiga, rupiah overvalued 8 persen.

Baca Juga: Ini Tawaran Rizal Ramli Kepada Pemerintah Atasi Defisit Neraca Transaksi Berjalan Indonesia

“Semua dibantah oleh menteri keuangan pada waktu itu, oleh gubernur Bank Indonesia waktu itu, oleh Bank Dunia. Gak mungkin! Semua akan baik baik saja,” ujar Rizal Ramli menirukannya.

“Nah, itulah track record kami,” jelasnya.

Kenapa bisa begitu? “Karena saya mahasiswa fisika sebelumnya. Sebelum analisa, kita lihat angka dulu. Lakukan simulasi. Trennya kaya apa? Forecast-nya kaya apa? Baru tarik kesimpulan.”

Berbeda dengan banyak teman analis yang lain. Disimpulkan dulu, baru cari angkanya cari faktanya. Sehingga banyak meleset.

“Krisis itu seperti yang kami ramalkan. Akhirnya ekonomi Indonesia dari 6 persen anjlok minus 13 persen. Yang ngganggur bertambah 40 persen. Biaya penyelamatannya dalam bentuk BLBI termasuk terbesar relatif terhadap GDP dan sebagainya,” katanya.

Baca Juga:  Mobilisasi Ekonomi Tinggi, Agung Mulyono: Dukung Pembangunan MRT di Surabaya

Yang terakhir, kata Rizal Ramli, “Kami meramalkan sejak tiga setengah tahun yang lalu, Garuda pasti terus merugi. Kejadian semua! Tahun kemarin rugi, tahun ini tiga triliun merugi,” tegasnya.

Dirinya juga memperkirakan bahwa proyek PLN paling banter tercapai maksimal hanya 600 ribu mega what. Menurut dia, itu sudah sangat hebat. “Saya dibantah bantah seperti itu. Biasa, tapi akhirnya semua ramalan kami terbukti,” tandasnya.

“Kami juga sudah meramalkan ekonomi Indonesia hari ini sejak satu tahun setengah yang lalu bahwa hati hati kita sudah lampu kuning. Kami tunjukkan indikatornya, bahwa indikator indikator makronya makin lama, negatifnya makin besar. Trade balance makin lama, negatifnya makin besar. Current account deficit,” jelasnya.

Namun, seperti biasa, dia mengaku selalu dibantah. “Kami gak bener. Angkanya ngawur. Ekonomi kita kuat kok. Ternyata kejadian. Apa yang kami ramalkan satu setengah tahun yang lalu mulai terjadi. Pada titik ini kami ramalkan Indonesia setengah lampu merah. Artinya sudah critical,” pungkasnya.

Baca Juga:  Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi UMKM, Pemkab Sumenep Gelar Bazar Takjil Ramadan 2024

Pewarta: Romadhon
Editor: Alya Karen

Related Posts

1 of 3,061