Puisi

Rintik Rindu Menanti Kekasih

hujan bulan mei, puisi hujan, thariqoh, menuju kiai puisi buday ad, nusantaranews, kumpulan puisi
Ilustrasi – Hujan. (Foto: Vincent DiNovici/Fine Art America)

Rintik Rindu

Aku yang merindukanmu kala hujan bersama rintik kenangan
Aku hanya ingin menetap darimu yang memberi harap
Aku mencoba bertahan dalam ketidakpastian
namun kenyataan menikam kejam hingga menimbulkan lebam

Cilacap, 30 November 2019

Tentang Rindu

Jangan bertanya pada hujan perihal kerinduan
Sebelum rintik itu datang membawa ketenangan
Namun saat ia pergi yang ada hanyalah kerisauan
Sebab pada akhirnya kamu akan berujung sendirian

Cilacap, 16 Desember 2019

Menanti

Kepada dia yang telah pergi
Akankah kita saling menempati janji?
Kepada dia yang hilang arah
Akankah semua hal berujung pasrah?
Tanyalah kepada luka yang bersemi
Setiap harinya diiringi sepi

Cilacap, 10 Desember 2019

Kekasih

Selamat pagi kekasih
Kau menatapku dengan malu
Mengucapkan kata yang sempat beradu
Dengan mulutku yang diam membisu
Bukannya aku ragu ‘tuk berucap
Hanya bibir ini terasa kelu

Cilacap, 27 November 2019

Sebatas Kata

Katanya disini tempat meraih mimpi, mencari jati diri tapi nyatanya ilusi.
Katanya disini penuh makna, penuh tawa pun suka tapi nyatanya lara.
Katanya disini tempat berbagi cerita, ceria nyatanya air mata.
Katanya disini tempat meraih prestasi, nyatanya ekspetasi
Apa yang diapresiasi tak sesuai apa yang terjadi, sungguh menggores luka dalam diri.

Cilacap, 21 Desember 2019

Pesan Untukmu

Dikala penghujung malam seakan menanggung beban
Antara kegelisahan perasaan yang terabaikan
Aku terjembab pada setiap tamparan keras yang kau beri
Hingga aku hanya menanti, mungkin kau akan kembali

Cilacap, 11 Desember 2019

 

 

Tentang penulis:

Zakiyatul Arifah ia merupakan gadis kelahiran tahun 2003 ini berasal dari Cilacap, Jawa Tengah dan saat ini masih berstatus pelajar kelas 12.
Akun fb: Zakiyatul Arifah
Ig: @_fahh.za02
Email: [email protected]

Related Posts

1 of 3,052