Rindu dan Harapan, Sajak Inneke Arum Kalwardani

Rumah Penantian di Tanahmu yang Rindu. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Pinterest)
Rumah Penantian di Tanahmu yang Rindu. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Pinterest)

Penat

Riuh angin yang bergemuruh
Menerobos kabut malam
Langkah yang semakin tak tau arah
Bersenandung bersama harapan
Harapan yang selalu dipanjatkan
Namun hilang bersama angan

Purwokerto, 22 September 2019

Rindu

Rindu yang mengancam
Membayangkan dirimu
Seperti rumah yang kosong
Tak berpenghuni

Purwokerto, 22 September 2019

Harapan

Tatkala siulan angin menerpa telinga
Aku hanya mampu mendoakanmu
Ku harap Tuhan mengabulkannya
Dalam kerumun doa
Tapi aku mencoba untuk tetap berpegang teguh pada-Nya

Purwokerto, 22 September 2019

Kembali Mengenang

Aku rindu
Masa dimana aku sangat dekil
Biasa dipanggil dengan sebutan centil
Pintar seperti kancil

Banyumas, 23 September 2019

Pengantin

Alunan musik yang menggema ditelinga
Wangi mawar menyerbak
Istana yang menawarkan sepasang lelaki dan perempuan yang berjajar
Senyum yang terpancar dari keduanya membuat damai
Di pelaminan

Banyumas, 28 September 2019

 

Perih

Aku ingin kembali
Menikmati gemerlap kerinduan
Setelah sekian lama terkurung dalam kesunyian
Tak ada lagi harapan yang dapat ku panjatkan

Purwokerto, 02 Oktober 2019

 

 

 

Biografi Penulis:

Inneka Arum Kalwardani, lahir di Banyumas pada 04 September 2001. Saat ini tercatat sebagai mahasiswi di Institut Agama Islam Negeri Purwokerto. Alamat rumah: Jalan Balai Desa Sirau Nomor 10 Rt 04 Rw 07 Desa Sirau, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Riwayat pendidikan: TK Aisyiyah Bustanul Athfal 02 Sirau, MI Muhammadiyah 1 Sirau, MTs Muhammadiyah Sirau, Madrasah Aliyah Negeri 3 Cilacap.

Exit mobile version