Budaya / SeniPuisi

Rindu Benar

Puisi Faiz Adittian Ahyar

RINDU BENAR

“shalallah alaa muhammad”
rindu benar
dada ini berdebar
sepanjang malam
menyaksi gemintang
dari masjidil haram
menjemput risalah
sembah hyang
melintas benua melintas jiwa
sampai pada maqdis itu

rindu benar
mengantar seluruh degup
dada pada almanat
menjaga hidup pada cahaya
sedalam palung
dadamu degug
sepanjang hidup
tak sedangkal pandangmu
pada indah langit biru

rindu benar
duh kanjeng nabi
wasiat di dadakami
nadi silsilah riwayat
ucapan yang kami ikuti

rindu padamu
duh kanjeng nabi
tak bisa lagi menafsiri
kebeningan cinta
padamu yang membuka
mata kami setiap hari dengan shalat

melahirkan rindu
hambamu yang perlu
dikasihani
“shalallah alaa muhammad”

pasir luhur, 2017

Faiz Adittian Ahyar, lahir di Banyumas, 21 Oktober 1994. Tempat tinggal di Pasir Kidul Rt. 02 Rw. 05 Purwokerto Barat 53135. Puisinya terantologikan dalam buku Kampus Hijau (Stain Press), Kampus Hijau 2 (Stain Pres), Kampus Hijau 3 (SKSP), Pilar Pusi II (Stain Pres, 2015), lima puisinya termuat di Zine ILIC (Indonesian Literary Collective) pada festifal Berlin book fair tahun 2014 di Jerman, Potret Langit (Oase Pustaka, 2015), Balada Badut-badut dan Rumput (Oase Pustaka, 2015), Gelombang Puisi Mritim (Dewan Kesenian Banten, 2016). Puisinya pernah dimuat di beberapa media masa seperti Banjarmasin Post, Kedaulatan Rakyat. Cerpennya terantologi dalam buku Misteri Jodoh (LKIs, 2014), Perempuan Lelaki (Oase Pustaka, 2015). Tulisannya juga dimuat di dalam Jurnal YIN YANG Vol. 10 No. 1 Januari-Juni 2015.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 185