Berita UtamaFeaturedPeristiwa

Ribuan ATM Offline, Satelit Telkom Diduga Diambil Alih Asing

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Satelit Telkom 1 mengalami gangguan sejak 25 Agustus 2017. Akibat terganggunya satelit milik Telkom ini membuat sejumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) perbankan di Tanah Air offline.

ATM miliki PT Bank Central Asia (BCA) turut terkena dampak dari gangguan satelit Telkom-1. Diketahui, akibat dari peristiwa ini, sekitar 30 persen dari total ATM Bank BCA mengalami gangguan. Selain itu, sebanyak 100 kantor kas pun terdampak karena hal ini.

BCA sendiri memang mengandalkan satelit dalam pengoperasian mesin ATM. Jaringan satelit diyakini lebih efisien dan cepat dibandingkan menggunakan fiber optik. Penggunaan satelit ini juga bisa menjangkau kawasan lain seperti pusat perbelanjaan dan gedung bertingkat.

Berdasarkan hasil investigasi tim Nusantaranews​, adanya gangguan tersebut diduga karena akan ada perusahaan IT asing yang akan mengambil alih sistem billing di Indonesia yang ada saat ini.

Hal ini telah terjadi karena adanya perombakan “billing system” pada Telkom. Perombakan ini berkaitan dengan perubahan sistem billing IT yang menurut hasil investigasi dari tim, telah terjadi penghapusan atau pemindahan data billing pelanggan sejumlah 1,3 juta.

Baca Juga:  Ketua DPRD Nunukan Jelaskan Manfaat Sumur Bor

Menurut sumber Nusantaranews, untuk total jumlah pelanggan telkom dalam billing sistem adalah 17 juta pelanggan, yang nantinya akan dilakukan pemindahan atau penghapusan terhadap data jutaan pelanggan Telkom tersebut. Bila hal ini dilanjutkan, dikhawatirkan akan terjadi kekacauan pada billing sistem dan tentu saja berefek pada sistem yang lain.

Baca Juga:
Mengenang Indosat
Teknologi Satelit Diluncurkan Guna Mendata Masyarakat Miskin Dunia
Membaca Ulang Perang Asimetris di Indonesia
Indosat Hilang, BRIsat Pun Datang

Telkom yang merupakan perusahaan besar yang telah go publik seharusnya tidak melakukan hal ceroboh ini. Walaupun, akibat terhadap terjadinya perubahan sistem billing yang ada ternyata telah mengacaukan satelit telkom 1.

Gangguan tersebut berimbas pada ATM dan kantor kas bank yang menggunakan satelit Telkom 1 mati. Dari informasi/data yang diperoleh, gangguan tersebut antara lain:

(1) BCA: gangguan di 5.000 ATM dan 100 kantor kas BCA.
(2) BNI: gangguan terhadap 1.500 ATM dari 16.000 ATM, utamanya di daerah remote.
(3) Bank Mandiri: gangguan di 2.000 ATM dari 17. 695 ATM.
(4) BRI: gangguan terhadap 300 ATM dari sekitar 20.000 ATM, angka ini relatif sangat kecil karena sebagian besar ATM telah menggunakan satelit BRI (BRIsat).

Baca Juga:  Seret Terduga Pelaku Penggelapan Uang UKW PWI ke Ranah Hukum

Hal ini terjadi sejak hari Sabtu, 25 Agustus 2017 lalu. Memang Telkom berupaya keras untuk perbaikan satelit ini, sehingga sebagian kantor kas dan ATM bank-bank tersebut segera bisa beroperasi normal kembali.

Bank Indonesia saat ini juga telah ikut turun tangan dan akan terus memantau perkembangan perbaikan serta menyiapkan antisipasi yg terukur. Pasalnya, hal ini akan mengakibatkan kerugian bukan hanya pada pihak Telkom, tetapi banyak pelaku keuangan yang dirugikan akibat kecerobohan dari direktorat IT perusahaan BUMN terbesar di Indonesia.

Bila tindakan kecurangan yang diduga kuat penghapusan data jutaan pelanggan Telkom ini terus dilanjutkan, dikhawatirkan saham Telkom akan akan mendapat hukuman suspend di luar negeri. Hal ini bisa berakibat pada anjloknya saham Telkom bahkan dapat di suspend.

Kebijakan direktorat IT Telkom bisa mengancam keruntuhaan perusahaan telekomunikasi raksasa di Indonesia. (Red-01)

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 2