Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Revolusi Angkatan Udara Mesir Dengan Menghadirkan MIG-29M, Su-35 dan Rafale

Revolusi Angkatan Udara Mesir dengan menghadirkan MIG-29M, Su-35 dan Rafale.
Revolusi Angkatan Udara Mesir dengan menghadirkan MIG-29M, Su-35 dan Rafale/MiG-29M2 Angkatan Udara Mesir dengan Rudal R-77 dan Kh-38 dan Pod Penargetan T-220/Foto: militarywatchmagazine.com

NUSANTARANEWS.CO, Kairo – Revolusi Angkatan Udara Mesir dengan menghadirkan MIG-29M, Su-35 dan Rafale. Angkatan Bersenjata Mesir telah membuat perubahan dramatis dengan mengakuisisi 40 jet tempur multiperan generasi 4+ MiG-29M buatan Rusia setelah beberapa dekade tergantung dengan senjata produk Amerika Serikat (AS).

Kehadiran MiG-29M dalam Angkatan Bersenjata Mesir adalah babak baru dalam proses modernisasi kemampuan peperangan udaranya, sekaligus merevolusi kemampuan peralatan perangnya dengan pembelian baterai rudal permukaan ke udara jarak jauh S-300V4, helikopter serang Ka-52 dan sejumlah aset Rusia kelas atas lainnya.

Meski Mesir adalah negara dengan armada jet tempur terbesar di Afrika dan Timur Tengah dengan kekuatan 20 skuadron jet tempur beragam jenis, termasuk 9 skuadron F-16 Fighting Falcon. Namun persenjataan F-16C Mesir yang mengandalkan AIM-7 Sparrow kalah jauh dengan F-16C Israel yang dipersenjatai AIM120C. Belum lagi dengan sistem peperangan elektronik yang dimiliki F-16C Israel.

Baca Juga:  BPPD Nunukan dan BNPP Gelar FGD IPKP PKSN Tahun 2023

Sejak mengakhiri kemitraan pertahanannya dengan Uni Soviet pada pertengahan 1970-an dan beralih ke Blok Barat, Mesir ternyata kesulitan untuk mendapatkan jet tempur kelas atas seperti F-14 Tomcat dan F-15 Eagle dari AS. Bahkan Mesir juga dilarang membeli amunisi canggih untuk armada F-16-nya, yaitu rudal udara ke udara AIM-120 pada periode 1990-an.

Sama halnya dengan Indonesia, Mesir juga rentan terkena embargo oleh Washington. Ketika terjadi penggulingan pemerintahan Ikhwanul Muslimin yang pro barat, AS langsung membekukan suku cadang untuk armada F-16 Mesir.

Tidak mengherankan bila Mesir kemudian kembali meningkatkan kerjasama strategis dengan Rusia untuk memodernisasi kemampuan perangnya. Tidak main-main, MiG-29M Mesir adalah varian paling mumpuni dari MiG-29 yang ada. Selain badan pesawat menggunakan material komposit, kapasitas bahan bakar lebih tinggi, mesin lebih bertenaga juga memiliki rangkaian sensor modern dan sistem peperangan elektronik. Dengan dilengkapi rudal udara ke udara jarak jauh R-27ER dan R-77 telah memberi Angkatan Udara Mesir kemampuan tempur udara terkini.

Baca Juga:  Catatan Kritis terhadap Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2024

Pada 2018, Mesir juga memesan 24 jet tempur superioritas udara Su-35 yang dapat beroperasi bersama dengan persenjataan dan amunisi yang sama dengan MIG-29M senilai US$ 2 miliar. Dan pada bulan Februari 2021, dikabarkan bahwa 5 jet tempur Su-35 telah tiba di Mesir.

Baru-baru ini, Mesir juga telah menandatangani kontrak pengadaan 30 jet tempur Dassault Rafale US$ 4,6 miliar untuk menambah 24 pesawat yang sudah diterima. Kesepakatan juga dilaporkan mencakup kontrak paket senjata komprehensif yang terdiri dari rudal udara-ke-darat Safran/MBDA Armament Air-Sol Modulair (AASM) Hammer (Highly Agile Modular Munition Extended Range); varian MBDA MICA (Missile d’Interception, de Combat et d’Autodéfense) short- and outside-visual-range air-to-air missil (BVRAAM), juga untuk rudal anti-kapal Exocet AM39 MBDA dan SCALP

Kehadiran jet-jet tempur kelas berat baru tersebut telah menjadi awal pemulihan Mesir menuju kekuatan militer utama dunia. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049