PeristiwaRubrika

Respon Cepat Gubernur Kaltara Terkait Longsornya Jalan di Sebatik

sebatik, sebatik longsor, gubernur kaltara, irianto lambire, nunukan, kaltara, nusantaranews
Badan Jalan yang longsor di Sebatik pada Rabu (26/12/2018). Akibat terputusnya akses transportasi ini, ribuan masyarakat Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara terkendala dalam aktivitasnya. (Foto: Eddy S/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Longsornya ruas jalan lingkar di Bukit Keramat, Kampung Loudres, Sebatik, Nunukan pada Rabu (26/12) malam, mendapat perhatian serius dari Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie. Mendengar kabar tersebut, Gubernur langsung menginstruksikan untuk dilakukan penanganan cepat.

“Setelah mendapat informasi tentang putusnya ruas jalan lingkar di Sebatik, Nunukan, saya langsung menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-Perkim) Kaltara untuk mengkoordinasikan kepada pihak terkait, agar ada penanganan cepat,” ungkap Irianto melalui pesan tertulisnya yang diterima redaksi , Kamis (27/12).

Lebih lanjut Irianto menuturkan bahwa melalui hasil koordinasi Kepala Dinas PUPR-PERKIM Kaltara dengan Kepala Balai Jalan dan Jembatan Kalimantan 7, akan segera dilakukan perbaikan dan penanganan darurat. Dengan memakai Jembatan Bailey, yang diiambil dari ruas Seimenggaris-Sei Ular. Sebagaimana diketahui , Jembatan Bailey adalah jembatan portabel berbahan baja, yang biasa digunakan sebagai jembatan darurat.

Baca juga: Longsornya Jalan Mengakibatkan Aktivitas Ribuan Masyarakat Sebatik Nyaris Lumpuh

Baca Juga:  Ramadhan Berbagi, Pemdes Rombasan Santuni Anak Yatim dalam Peringatan Nuzulul Qur'an

Untuk proses selanjutnya, lanjut Irianto, Dinas PUPR-Perkim bersama instansi terkait lainnya akan mengerahkan alat berat guna mengatasi dan membuka kemungkinan bisa relokasi ruas sambil menunggu Jembatan Bailey mobilisasi.

“Saya minta ada gerak cepat. Paling tidak dalam waktu beberapa hari ke depan ruas jalan tersebut bisa dilintasi sementara oleh masyarakat. Karena ruas jalan tersebut sangat penting untuk aktivitas masyarakat,” tegasnya

Ditambahkan, untuk jangka panjang, ruas jalan tersebut memang sudah masuk dalam program dibangun. Didanai melalui APBN, proyek jalan lingkar Sebatik sudah tahap evaluasi, pasca dilakukannya proses lelang.

Informasi lain yang diperoleh dari Satuan Kerja (Satker) yang menangani Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), menyebutkan, sejumlah titik longsor yang berada jalan lingkar Pulau Sebatik yang menghubungkan dua Kecamatan, yakni Sebatik Tengah dan Sebatik Barat akan segera dilakukan perbaikan. Terutama jalan yang berada di Bukit Menangis, Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Hadiri Harlah Pakuwaja ke 30 Tahun

Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ruas Jalan Lingkar Pulau Sebatik, Rivanizar mengungkapkan, bahwa untuk mengantisipasi terjadi longsor yang parah dan membahayakan pengguna jalan, proses lelang guna perbaikan jalan tersebut akan dikebut.

“Proses lelang sudah dilakukan tinggal menunggu pemenang lelang saja. Kita targetkan di awal Januari 2019 sudah selesai dan bisa dimulai pengerjannya, ” kata Rivanizar.

Sementara Plt kepala bidang Bina Marga (BM) DPUPR-Perkim Kaltara Saifullah Djamal mengakui, memang benar jika titik longsor yang berada lingkar Pulau Sebatik tersebut masuk ke dalam program penanganan tahun 2019. Disebutkan, jumlah longsoran yang berada disebatik bukan hanya satu titik itu saja, ada 2 titik yakni STA 7250 (bukit menangis menuju desa bambangan) dan STA 13350 (akses jalan menuju haji kuning).

“Tim dari DPUPR-Perkim Kaltara bersama tim dari Satker berencana akan meninjau secara langsung longsor yang ada di Pulau Sebatik. Sehingga secara cepat dapat melakukan penanganan,” tuturnya.

Baca Juga:  Asisten Administrasi Umum Nunukan Buka Musrenbang Kewilayahan Dalam Rangka Penyusunan RKPD Tahun 2025

Diketahui, pekerjaan nantinya termasuk pekerjaan besar, karena mengingat titik longsoran yang cukup besar. Panjang jalan yang putus akibat longsor yang terjadi lebih kurang panjangnya 50 meter persegi, sedangkan panjang dinding longsor lebih kurang 150 meter persegi.

“Kita alokasikan dana sebesar Rp 12 milar untuk penanganan longsor tersebut di tahun 2019. Proses lelang akan kita kebut, tanggal 7 awal Januari 2019 kita targetkan sudah ada pemenang lelangnya, sehingga penanganan jalan yang terjadi akibat bencana alam longsor segera bisa cepat diperbaiki,” pungkas Syaifullah.

(eddy/edd)

Editor: M Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,112