Peristiwa

Resmi Tetapkan 1 Ramadhan, Kemenag Libatkan Dubes Negara-Negara Sahabat

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) telah menggelar sidang isbat menentukan awal bulan Ramadan, pada Jumat (26/5/2017) sore tadi. Dalam sidang isbat tersebut, Kemenag melibatkan beberapa banyak komponen, termasuk duta besar (dubes) negara-negara sahabat.

Selain dubes negara-negara sahabat, sidang juga dihadiri Ketua Komisi VIII DPR RI, perwakilan dari Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) hingga Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.

Menteri Agama; Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan sidang tersebut diawali dengan pemaparan bagaimana posisi hilal oleh salah satu orang anggota Badan Hisab Rukhyat. “Dari paparan yang kita simak bersama berdasarkan perhitungan hisab maka ketinggian hilal berada pada 8,51 derajat, elokasi atau jarak busur bulan matahari berada 8,73 derajat umur hilal adalah 14 jam 57 menit 32 detik,” tutur Lukman di Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, (26/5/2017).

Baca Juga:  Ar-Raudah sebagai Mercusuar TB Simatupang

Kata Lukman, perhitungan hisab itu tentu perlu dikonfirmasi kepada para petugas yang ditugaskan untuk memantau hilal secara langsung. Dalam kesaksiannya dibawah sumpah para petugas yang melakukan rukhyatul hilal di NTT, Sulawesi Utara, Jawa Timur dan Kepulauan Seribu menyebut telah melihat hilal.

“Dengan dua hal rukhyat dan hisab tersebut, seluruh peserta sidang malam ini sepakat bahwa malam ini kita sudah memasuki 1 Ramadhan 1438 Hijriah, dan karenanya, besok 27 Mei kita akan mengawali puasa di bulan Ramadhan tahun ini,” jelasnya.

Lebih lanjut Lukman menjelaskan sidang  isbat tersebut mulai digelar setelah salat maghrib. Sidang tersebut dihadiri sejumlah perwakilan dari organisasi keagamaan seperti dari PBNU serta dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Reporter: Restu Fadilah
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 34