NUSANTARANEWS.CO – Repusnica adalah salah satu desa di lereng Gunung Stara Planina, Serbia. Pada masanya desa ini pernah menjadi desa yang ramai, akan tetapi sekarang Repusnica menjadi desa yang sangat sepi. Hampir seperti tidak berpenghuni seperti kota hantu yang biasanya kita lihat dalam film-film.
Rumah-rumah yang selalu dalam kondisi tertutup, jalanan sepi karena hampir tidak ada yang melintas di jalan-jalan desa ini. Kondisi jalan juga terlihat banyak berlubang. Sekolah, klinik, pusat kesehatan hewan dan toko-toko tutup. Jarang sekali ada pengunjung yang berkunjung ke desa ini.
Pihak berwenang menyatakan bahwa beberapa desa di dekat perbatasan Bulgaria ditutup pada tahun 1998 karena depopulasi yang disebabkan oleh mekanisasi ekonomi. Pada masa itu terjadi penutupan pabrik dan eksodus dari Serbia sebagai akibat dari perang Balkan yang terjadi pada tahun 1990an.
Desa-desa terdekat lainnya juga mengalami penyusutan populasi. Kadang-kadang hanya terlihat orang-orang lanjut usia dan jumlahnya dapat dihitung dengan jari, sementara generasi penerus mereka memilih untuk pergi. Sementara seiring berjalannya waktu, usia mereka terus bertambah dan meninggal.
“Beberapa orang pergi, pindah… untuk mencari standar hidup yang lebih baik. Desa itu terbengkalai dan diabaikan terutama dalam hal infrastruktur,” kata seorang pensiunan dokter hewan di Kalna, yang merupakan bagian dari kota Knjezevac yang juga termasuk Repusnica.
Menurutnya populasi Kalnya sendiri telah menyusut dari 4.000 menjadi hanya 1.000 orang. Berdasarkan data sensus, antara tahun 2002 hingga 2011 Serbia kehilangan lebih dari 377.000 orang atau 5 persen dari jumlah populasinya yang berjumlah sekitar 7 juta. Akademi Ilmu Pengetahuan Serbia juga mengungkapkan data bahwa kejatuhan populasi desa tersebut telah mencapai angka 86 persen dari total 4.600 orang.
Sementara pemerintah Serbia dalam penanggulangan masalah ini mengatakan telah melakukan upaya seperti perbaikan infrastruktur dan menawarkan kepada generasi muda untuk mau tinggal di desa-desa. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil hingga saat ini.
Tidak hanya di Serbia, beberapa negara lain seperti di Balkan dan Eropa Tenggara juga mengalami hal serupa. (Source: Reuters)
Penulis: Riskiana