Spiritual

Rektor Unnes: Sunan Kudus Terekam Sebagai Tokoh Spiritual yang Toleran

NUSANTARANEWS.CO, Kudus – Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Fathur Rokhman mangatakan Sunan Kudus merupakan tokoh yang sangat terhormat bagi kebanyakan masyarakat Jawa. Nama besarnya terekam sebagai tokoh spiritual yang toleran.

”Sebagai tokoh spiritual, Sunan Kudus adalah tokoh agama yang mampu menjembatani masyarakat Jawa pada pencerahan spiritual bernama Islam. Beliau menjadi guru bagi ribuan umat di Jawa dalam menjalani jalan spiritualitas itu,” katanya, Senin (19/2/2018).

Hal itu disampaikan Prof Fathur usai dirinya melakukan ziarah ke makam Sunan Kudus pekan lalu. Menurutnya, Sunan Kudus memiliki kemampuan bersyiar diiringi kearifan yang tinggi. Dakwahnya sejuk, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, serta menyandingkan Islam sebagai ajaran dengan kearifan masyarakat setempat.

”Berkat dakwahnya itu, Islam di Jawa tersebar menjadi ageman (nilai), tanpa harus berkonfrontasi dengan kearifan masyarakat setempat yang telah mendahuluinya,” ujarnya.

Keberadaan Menara Kudus, dalam pandangannya, dinilai sebgai menjadi tetenger strategi dakwahnya yang sejuk dan damai. ”Itu tetenger fisik yang dapat dilihat. Tetapi sejatinya, ada banyak tetenger lain dalam bentuk ajaran, perilaku, dan ilmu,” kata Prof Fathur.

Baca Juga:  Tradisi Resik Makam: Masyarakat Sumenep Jaga Kebersihan dan Hikmah Spiritual Menyambut Ramadan

Dan dalam suasana sosio-kultural yang cenderung memanas seperti saat ini, Sunan Kudus adalah teladan bagi umat Islam. ”Sebagai pribadi, Sunan Kudus dapat diteladani akhlaknya yang baik. Sebagai pendakwah, ia layak diteladani kedalaman ilmu dan strategi komunikasinya. Sedang sebagai anggota masyarakat, bisa diteladani perannya dalam menyatukan aneka perbedaan dalam sebuah harmoni,” terangnya.

Sementara itu rektor Universitas Muria Kudus (UMK), Dr Suparnyo mengatakan, nilai-nilai yang diajarkan Sunan Kudus sarat dengan kegiatan positif yang diimplementasikan masyarakat hingga kini, seperti perilaku santun, bagus, suka ngaji (senang menuntut ilmu) dan banyak masyarakat menekuni wirausaha.

”Nilai-nilai yang diwariskan oleh Sunan Kudus inilah, yang merupakan kearifan lokal masyarakat Kudus yang tiada ternilai harganya dan mesti diteladani para generasi dari waktu ke waktu,” paparnya. (red)

Editor: Gendon Wibisono

Related Posts