Berita Utama
Rektor Unipma: Masyarakat Sedang Diadudomba
Published
3 years agoon
NUSANTARANEWS.CO, Madiun – Rektor Universitas PGRI Madiun (Unipma) Panji mengatakan bangsa Indonesia tengah menghadapi proxy war (perang non militer) dan perang teknologi.
Ia mencontohkan aksi berbau SARA dan bullying yang kerap terjadi di tengah-tengah masyarakat, khususnya di media sosial.
“Aksi SARA dan aksi bullying merupakan aksi adu domba yang merupakan bagian dari proxy war yang dilancarkan oleh pihak yang berkaitan dengan kepentingan politik. Namun sebagai bangsa yang cerdas kita harus mampu untuk menyaringnya dan cerdas untuk menyikapinya,” kata Panji dalam dialog bertajuk ‘Bangkitkan semangat, satukan jiwa bangun negeri tercinta’ di kampus Unipma, Madiun, Senin (21/8/2017).
Baca:Para Komprador Terus Mainkan Politik Adu Domba di Tanah Air
Untuk itu, kata dia, pendidikan karakter yang digaungkan pemerintah pusat harus memuat tentang materi pendidikan Pancasila. Sebab, Pancasila adalah kepribadian bangsa.
“Di kampus lain sudah ditiadakan, namun di Unipma masih tetap ada, karena Pancasila merupakan dasar dan menjadi karakter bangsa,” jelas Panji.
Di tempat sama, Ketua Harian Badan Kejuangan 45, Gandi Yunita menuturkan bahwa situasi sekarang pernah terjadi di masa lampu, yakni masa penjajahan. Menurutnya, masyarakat kini sedang diadudomba.
“Situasi seperti ini pernah terjadi di masa lampau, yakni masa penjajahan dengan aksi yang kurang lebih sama, yakni aksi adu domba dan kurang lebih sama dengan sekarang, namun dengan media yang lebih canggih,” papar Gandi.
Baca juga:Menguatnya Politik Adu Domba para Komprador di Indonesia
Untuk itu, di hadapan mahasiswa Kasdim 0803/Madiun Mayor Inf Meina Helmi yang juga menjadi pembicara dalam dialog ini mengingatkan agar pemuda harus menjadi sosok yang mampu menjadi harapan di masa depan.
“Bahwasanya saat ini dan di masa mendatang harapan dan masa depan bangsa Indonesia berada di pundak para pemuda-pemudi yang sedang belajar saat ini dan merupakan tonggak harapan bangsa untuk bersaing dengan bangsa lain,” jelasnya.
Diselenggarakan dialog interaktif bertujuan untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi penerus bangsa, seiring dengan kemajuan jaman dan teknologi yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku terutama bagi anak muda, sehingga perlu adanya memberikan motivasi dan pemahaman. (ed)
Editor: Eriec Dieda
You may like
Penerapan Pancasila Sebagai Philosofische Grondslag Dalam Melawan Covid-19
KETAHANAN NASIONAL DENGAN PARADIGMA PANCASILA
Awali Konser Romansa Masa Depan, Glenn Fredly Sapa Masyarakat Surabaya
Wawasan Kebangsaan dan Kemanusiaan Disebut Lahir dari Nilai-nilai Keislaman
Pancasila Harga Mati, Din Syamsudin: Itu Radikal, Radikal itu Akar
Karolin Margret Natasa Serukan Generasi Muda Lestarikan Permainan Tradisional
Terbaru
KPU Sumenep Tetapkan Pasangan Fauzi-Nyai Eva Pemenang Pilbup 2020
NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – KPU Sumenep tetapkan pasangan Fauzi-Nyai Eva pemenang Pilbup 2020. Penetapan pasangan Fauzi-Nyai Eva dilaksanakan dalam rapat pleno...
Partai Gelora Indonesia Gelar Focus Group Discussion Tentang Pilkada 2022
NUSANTARANEWS.CO, Banda Aceh – Partai Gelora Indonesia gelar Focus Group Discussion tentang Pilkada 2022 dengan tema “Akankah Pemerintah Aceh Gelar...
Yunani Segera Dapatkan 18 Jet Rafale Prancis Mulai Juni Tahun Ini
NUSANTARANEWS.CO, Athena – Yunani segera dapatkan 18 jet tempur Rafale Prancis mulai Juni 2021. Parlemen Yunani telah menyetujui pembelian 18...
Jumatan di Malang, Wagub Jatim Sosialisasi PPKM
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Jumatan di Malang, Wagub Jatim sosialisasi PPKM. Wagub Jatim Emil Dardak, Jumat, (22/1), melaksanakan shalat Jumat di...
Masuki Proses Vaksinasi, 11 Mobil Ambulan Disiagakan
NUSANTARANEWS.CO, Lamongan – Masuki proses vaksinasi, 11 mobil ambulan disiagakan. Sebanyak 11 mobil ambulan jenis PSC-119 diseragkan oleh pihak Forkopimda...