Ekonomi

Rektor Perbanas Ingatkan Lambatnya Pertumbuhan Ekonomi Harus Diwaspadai

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pertumbuhan ekonomi di suatu negara tak lepas dari peran perbankan nasional. Dimana bank sebagai lembaga memiliki fungsi intermediasi keuangan internasional yang menggambarkan rasio perbandingan jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga atau Loan to Deposit Ratio (LDR).

Rektor Perbanas Institute Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo mengingatkan, Indonesia harus waspada dengan melemahnya pertumbuhan kredit perbankan, lebih jauh hal itu menjadi ‘alarm’ peringatan agar Indonesia tidak kembali jatuh layaknya krisis moneter 1998 silam.

“Tahun 97 kita diramalkan akan menjadi kekuatan besar, sebagai Macan Asia. Dalam ramalan ekonomi kita akan menjadi dahsyat. Tidak berselang lama malah terjadi krisis 98. Apa kaitannya dengan hari ini? Kita harus waspada karena para ekonom kini meramalkan ekonomi Indonesia akan menjadi baik,” ujar Prof Marsudi di Jakarta, Kamis (14/9/2017).

Marsudi melanjutkan, di balik pembangunan yang sedang dikampanyekan Jokowi yang membuat para ekonom memprediksi Indonesia akan mengalami kemajuan dalam waktu dekat, ekonomi Indonesia kini sedang menurun atau melambat. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan kredit yang sebesar 35% tahun lalu, kemudian menjadi 9%. Dan direvisi lagi menjadi 7%.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

“Melambatnya ini juga mempengaruhi lambatnya dunia usaha,” tambahnya.

Di era digital, perkembangan teknologi mutlak diperlukan guna mendukung sektor usaha manapun agar dapat bersaing secara global. Sejumlah kalangan menilai, stabilitas perbankan nasional juga mendapat pengaruh negatif dari perkembangan bisnis yang memanfaatkan financial teknologi (fintech). Dimana peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) perlahan tergantikan oleh perusahaan e-commerce milik asing yang kini mulai merambah pasar Indonesia.

Namun menurut pandangan AVP Corporate Comunication Bank Mandiri Maristella TH tidak demikian, perbankan nasional juga harus tumbuh pada sektor tersebut. Tentu dengan mengedepankan UKM sebagai garada terdepan ekonomi nasional. Hal itu seperti yang dilakukan oleh Bank Mandiri.

Bank Mandiri, tutur Maristella, kini telah memiliki anak usaha yang bergerak dibidang fintech. “Digital memang harus ada dan yang konvesional harus dapat berjalan. Berjalan beriringan dengan dunia digital dan konvensional di dunia perbankan. Justru hal itu menjadi sinergi yang saling menguatkan,” paparnya.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Serahkan Bantuan Sosial Sembako

Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 33