MancanegaraTerbaru

Rekrutmen Prajurit Tempur Berusia di Bawah 18 Tahun di Inggris Tuai Protes

NUSANTARANEWS.CO – Lebih dari 50 akademisi Inggris meminta Partai Nasional Skotlandia mendukung larangan rekrutmen prajurit tempur berusia di bawah 18 tahun untuk angkatan bersenjata Britania.

Inggris adalah satu-satunya negara di Eropa yang mengizinkan rekrutmen prajurit tempur angkatan bersenjatanya mereka yang masih di bawah usia 18 tahun.

Sekelompok 52 akademisi telah meminta Partai Naisonal Skotlandia untuk mendukung seruan pelarangan tersebut.

Dalam sebuah surat terbuka kepada surat kabar Guardian, spesialis dalam urusan militer, hubungan internasional dan ilmu politik mengatakan Inggris melanggar norma internasional dengan merekrut mereka yang masih berusia 16-17 tahun untuk dinas militer.

Aktivis pemuda meminta anggota parlemen Skotlandia untuk mendukung mosi yang mereka ajukan dalam sebuah konferensi nasionalnya pada Oktober lalu tentang penerimaan anak berusia di bawah 18 tahun yang ikut pelatihan tempur untuk pasukan militer. Namun sebelumnya, gagasan ini telah ditolak pihak Westminster.

Pada tahun 2016 lalu, Kementerian Pertahanan merekrut 2.250 anak di bawah usia 18 tahun. “Ini mengkhawatirkan karena infanteri memiliki tingkat kematian dan cedera tertinggi dari setiap cabang angkatan bersenjata, dan Child Soldiers International telah menakukan tentara yang terdaftar berusia 16 tahun dua kali lebih mungkin tewas di Afghanistan,” tulis pernyataan penolakan itu seperti dikutip Sputnik.

Inggris adalah satu-satunya anggota NATO dan negara di Eropa yang mengizinkan prajurit tempur berusia di bawah 18 tahun.

Baca Juga:  Ngaku Tak Punya Anggaran, Dinas Pendidikan Jatim Stop Tanggung Pembayaran BPJS Kesehatan GTT dan PNPNSD

Di luar Eropa, ada juga negara lain yang memberlakukan kebijakan serupa di antaranya Bangladesh, Mesir, Le Savador, Guniea-Bissau, Guyana, Korea utara, Kyrgyztan, Pakistan, Singapura, Uni Emirat Arab dan Zambia.

Sementara itu Bahrain, Republik Dominika, Iran, Kazakhstan, Meksiko, Tajikistan dan Turkmenistan bahkan mengizinkan anak berusia 15 tahun menjadi prajurit tempur militernya meski hanya untuk menambah kekuatan tertentu dalam beberapa kasus. (ed)

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts