NUSANTARANEWS.CO – Diperkirakan 42 persen pernikahan di Inggris berakhir dengan perceraian. Perceraian adalah kisah suram yang terjadi pada Januari 2017. Memang, tak semua pasangan mampu menyelesaikan permasalah yang terjadi di dalam sebuah hubungan, tetapi setiap pasangan berhak untuk mempertahankan hubungannya dengan cara mengenali permasalahan dengan baik agar tak berujung pada perceraian.
Salah satu permasalahan yang menyebabkan terjadinya perceraian adalah tidak bijaksananya pasangan dalam menghadapi sebuah permasalahan. Rasa cinta kasih antar pasangan sepatutnya dijadikan semangat dan motivasi untuk menjadi lebih baik di hari-hari mendatang, bukan sumber pertikaian.
Untuk itu, mengembangkan keterampilan emosional atau biasa disebut realisme romantis patut dipelajari dan dikembangkan. Realisme romantis didefinisikan sebagai kesadaran tentang apa yang diharapkan dari cinta, masa depan hubungan dan menyikapi secara bijaksana sebuah kekecewaan. Toh, dengan orang lain saja kita bisa untuk saling berbagi kasih, lalu mengapa dengan pasangan tidak bisa?
Pertama, kita harus menerima kenyataan bahwa diri bukanlah seseorang yang sempurna. Kita juga perlu memahami secara spesifik ketidaksempurnaan yang terdapat di diri pasangan. Belajar untuk tak menyalahkan cinta dan pasangan dipandang sikap yang sangat perlu. Ketika kesulitan datang, kebiasaan umum orang selalu berusaha menjauh sejauh-jauhnya dan lari tanpa mau menghadapinya.
Selanjutnya, cinta kadang dipandang sebagai sumber untuk menuntut sesuatu hal yang kadang irasional. Padahal, cinta sebetulnya menjamin keselamatan pasangan dan keharmonisan sejati. Realistis dalam sebuah hubungan perlu, tetapi alangkah lebih baik jika sikap realistis tersebut dibarengi dengan kesopanan.
Kemudian, kita harus siap untuk mencintai daripada dicintai. Hubungan pasangan juga perlu mengatur administrasi keduanya. Memahami bahwa seks dan cinta adalah milik bersama.
Selain itu, pasangan akan benar-benar harmonis bila keduanya dapat menegosiasikan perbedaan dengan cerdas dan bijaksana. Sebab, kemampuan mentolerir perbedaan adalah penanda anda memang menjalin hubungan dengan orang yang tepat. Dan kompatibilitas merupakan prestasi cinta. (ER)