KhazanahKreativitas

RBTI Akrabkan Anak Kampung Dengan Budaya Baca

NUSANTARANEWS.CO – Keberaksaraan merupakan investasi masa depan suatu bangsa. Keberaksaraan atau literasi salah satu penentu kemajuan suatu bangsa di segala bidang.

Pakar literasi menyebut dalam konsep keberaksaraan atau literasi mengandung harapan tentang keterampilan dan pengetahuan dalam membaca, memahami, dan menghasilkan teks. Konsep ini secara khusus jadi bagian dari perangkat dan kapasitas intelektual seseorang.

Karena itu, untuk melepaskan masyarakat dari tuna aksara ialah dengan pendidikan. Namun bagaimana jika mereka adalah orang dewasa? Juga bagaimana jika remaja-remaja lulusan menengah atas yang tak dapat melanjutkan pendidikannya tidak lagi membaca?

Demikian kompleksitas persoalan ketika menengok fakta keberaksaraan atau literasi di Indonesia. Kendati demikian, masih ada harapan bagi Indonesia untuk keluar dari belenggu tuna aksara.

Salah satunya, dengan lahir dan berkembangnya rumah baca masyarakat di berbagai daerah. Meskipun mayoritas rumah baca ini masih baru diminati oleh anak-anak. Misalnya, seperti Rumah Baca Tirai Ilmu (RBTI) di dusun Krapyak RT01 RW07, Pucangan, Kratasura, Sukoharjo yang berdiri tanggal 8 Oktober 2015.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Penelola RBTI, Onok Sulistiyanto menyatakan bahwa, sejak awal didirikan RBTI telah menjalankan program-program yang mencerdaskan masyarakat. Ruang lingkupnya masih terbatas pada anak-anak. Secara bertahap, anak-anak mulai suka membaca dan masyarakat sekitar pun mulai menyadari pentingnya membaca.

“Awalnya kita membuka study club dan menarik minat baca anak dengan kegiatan menyenangkan, unik, kreatif, inovatif, dan Inspiratif. Kegiatannya berupa bermain, berkreasi, bernyanyi dan dari situ kita mencoba mendekatkan masyarakat terutama anak-anak untuk terbiasa dengan buku,” terang Onok kepada nusantaranews.co.

Sembari menjalankan program-program kreatif tersebut, para pengelola dan aktivis literasi RBTI juga melakukan upaya-upaya lain untuk terus memajukan RBTI sehingga semakin dekat dengan masyarakat.

“Kita juga berusaha menambah koleksi-koleksi buku dari mana saja; berusaha menjalin kerjasama dengan mahasiswa untuk membuat acara-acara menarik; tujuannya supaya dapat menambah ketertarikan masyatakat dengan rumah baca serta berusaha terbiasa dengan buku,” ungkapnya lebih lanjut.

Tidak hanya itu, Onok juga menyampaikan bahwa RBTI sudah merencanakan program yang benar-benar dapat menarik perhatian masyarakat. “Rencana program kita untuk ke depan yang terdekat adalah les bahasa inggris gratis dengan kurikulum yang lebih terprogram,” ujar dia. (Sulaiman)

Related Posts

1 of 4