Berita UtamaHukumPolitik

Ray Rangkuti Nilai Motif di Balik Pansus Angket Adalah Pembubaran KPK

NusantaraNews.co, Jakarta – Pernyataan Anggota Pansus Angket dari PDIP yang mengusulkan untuk melakukan pembekuan sementara terhadap KPK menuai kecaman dari publik. Pasalnya, pernyataan tersebut dinilai telah melukai sejumlah aktivis anti korupsi.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menuding pernyataan Henry merupakan motif sebenarnya di balik bergulirnya pansus angket.

“Saya fikir itu yang sebetulnya ada di kepala, setidaknya anggota pansus boleh jadi itu mewakili fraksi atau mewakili partai politiknya,” ungkap Ray, Ahad (10/9/2017).

“Memang mereka berkeinginan betul supaya KPK ini bukan hanya kewenanganya dicabut, dibekukan bahkan dibubarkan,” imbuhnya.

Sebelumya, Sekjend PDIP, Hasto Kristiyanto yang mengatakan PDIP tidak merekomendasikan untuk merekomendasikan pembekuan atau bahkan pembubaran. Melainkan partai menyiapkan rekomendasi untuk memperbaiki kinerja KPK.

Ray menyatakan bantahan tersebut merupakan ungkapan silat lidah yang ingin berusaha mengelabui rakyat. Menurutnya, apabila PDIP mempunyai itikad baik untuk memperbaiki KPK, PDIP harusnya membekukan kerja pansus angket.

“Dari pada mereka hanya bersilat lidah soal pernyataan itu, lebih bagus jika PDIP itu mengusung supaya sementara kerja pansus dibekukan karena ada alasan hukum di mana pasal angket sedang di judicial review di MK,” sambungya.

Baca Juga:  Malam Penentuan

Sementara itu, aktivis anti korupsi dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, Miko Ginting menyatakan bahwa serangan bertubi-tubi terhadap KPK dan pelemahan sistematis terhadap KPK, merupakan rangkaian panjang.

“Pelemahan itu dari luar dan dalam, dari dalam kedatangan dari Aris Budiman dan itu dilegitimasi pansus angket mewakili institusi, padahal tidak mendapatkan izin pimpinan. Serangan dari luar dari pansus angket yang berusaha membubarkan KPK,” katanya.

Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 11