Berita UtamaLintas NusaPolitikTerbaru

Rawan Langganan Gempa, Jatim Layak Ada Peningkatan Mitigasi Bencana

Rawan langganan gempa, Jatim layak ada peningkatan mitigasi bencana.
Rawan langganan gempa, Jatim layak ada peningkatan mitigasi bencana/Foto: Anggota DPRD Jatim Agusdono Wibawanto.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Rawan langganan gempa, Jatim layak ada peningkatan mitigasi bencana. Anggota DPRD Jatim Agusdono Wibawanto mengatakan pihaknya berharap adanya peningkatan mitigasi bencana di Jatim diperkuat dan dilakukan secara continue. Pasalnya, saat ini Jatim rawan terjadi bencana khususnya gempa yang berdampak adanya kerusakan baik korban jiwa maupun materi.

“Beberapa waktu lalu di Malang Raya dan barusan saja kemarin ada gempa di Blitar,” jelas pria asal partai Demokrat ini saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (23/5).

Mantan Ketua fraksi Partai Demokrat ini mengatakan mitigasi bencana harus dilakukan lebih komprehensif ke depan. Kewaspadaan semua pihak termasuk pembuatan konstruksi bangunan tahan gempa harus dioptimalkan utamanya di bagian selatan Pulau Jawa termasuk wilayah selatan Jatim.

“Ini penting, sebab selatan Pulau Jawa ini dilalui wilayah ring of fire di mana gempa di satu titik resonansi nya bisa antar pulau atau antar provinsi,” jelas pria asal Malang ini.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Pria yang bergelar doctor ini membeberkan salah satu bentuk mitigasi bencana komprehensif yaitu lewat kehadiran kampung tangguh atau kampung siaga bencana sangat dibutuhkan. Dimana, dalam koordinasi Kemensos dinamakan kampung siaga bencana, sedangkan dalam koordinasi BNPB dinamakan kampung atau desa tangguh. Supaya ada kewaspadaan dan kemandirian untuk melakukan antisipasi bencana tertentu seperti banjir, gempa atau angin puting beliung.

“Ketika ada titik tertentu ini potensi bencana banjir, gempa atau angin puting beliung, maka kewaspadaannya berbeda di setiap kampung siaga bencana atau kampung tangguh,” paparnya.

Gempa bumi kembali mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur, tepatnya pada Jumat (21/5) pukul 19:09:23 WIB. Berdasarkan informasi resmi BMKG, gempa berkekuatan magnitudo 6,2 SR dimutakhirkan menjadi 5,9 SR tersebut berpusat di 57 Km Tenggara Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 km.

Berdasarkan informasi, BMKG memastikan gempa ini tak menimbulkan ancaman tsunami, tetapi dirasakan 31 kabupaten/kota di Jatim. Selanjutnya diikuti sebanyak empat kali gempa susulan berkekuatan 2,9 SR, 2,7 SR, 2,8 SR, dan 3,1 SR.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Tandatangani MoU Dengan BP POM Tarakan

Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Sabtu (22/5) tercatat sebanyak 1 orang luka berat, dan 1 orang luka ringan akibat bencana alam tersebut. Gempa bumi itu juga mengakibatkan ratusan rumah, fasilitas kesehatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah mengalami kerusakan mulai dari kategori rusak ringan, rusak sedang maupun rusak berat. (setya)

Related Posts

1 of 3,050