NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Penemu teouri Bernoulli Djaja Laksana merasa miris terhadap kondisi semburan panas Lumpur Porong di Sidoarjo.
Ironisnya lagi, kata Djaja Laksana, semburan yang sudah 12 tahun menyembur tersebut ternyata saat ini menjadi obyek wisata oleh Pemkab Sidoarjo.
Baca Juga:
- Tim Penanggulangan Lapindo Dibubarkan, Ini Tanggapan Gubernur Jatim
- Anggota Komisi XI Ini Pertanyakan Kevalidan Data Penerima Dana Talangan Lapindo
- Soal Dana Talangan Lapindo, Kepala BPLS: Negara Hadir Jika Dialokasikan
- Ganti Rugi Rp 700 Miliar Para Pengusaha UKM Korban Lapindo Belum Dibayarkan
- Evaluasi Kritis Terhadap Kinerja Presiden Jokowi Urusi Masalah Sosial
“Kalau ambles, kan bahaya, bisa menimbulkan korban jiwa. Tak hanya itu, kerusakan infrastruktur yang akan lebih parah,” papar Djaja saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (30/5/2018).
Djaja mengatakan saat ini, disekitar semburan lumpur ada penurunan atau tanah yang mengarah ke ambles pelan-pelan (Lane Subsidence) 3 cm setiap enam bulan.
“Dan tentunya satu-satunya cara untuk menghentikan semburan dengan menggunakan teori Bernouli. Dengan teori Bernoulli akan menyeimbangkan tekanan atas dan bawah sehingga semburan lumpur stabil.
Ditambahkan oleh Djaja, dengan stabilnya tekanan, otomotis semburan akan berhenti dengan sendirinya.
Pewarta: Setya/TW
Editor: M. Yahya Suprabana