Lintas NusaPeristiwa

Ratusan Peserta Se-wilayah II Jabar Ikut Giat Pra Musrembang Di Purwakarta

NUSANTARANEWS.CO, Purwakarta – Untuk meningkatkan daya saing daerah mencapai kemandirian masyarakat di Jabar, Ratusan peserta perwakilan Wilayah II Jawa Barat ikut giat Pra Musrembang yang dipusatkan di Hotel Plaza, Kawasan BIC, Purwakarta, Selasa (27/3/2018).

Panitia menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk menentukan pembangunan jangka waktu menegah kedepan. Peserta Pra musrembang ini, kata Panitia, datang secara antisias berasal dari perwakilan Dinas/instansi Dari Kabupaten Purwakarta, Subang, Karawang, Bekasi dan Kota Bekasi.

“Pelaksanaan Pra Musrenbang Wilayah II Provinsi Jawa barat, merupakan pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan Tahunan yang melibatkan para pelaku pembangunan lintas Kabupaten/Kota dalam lingkup wilayah II, yang bertujuan untuk membahas dan menyepakati hasil Musrenbang di Kabupaten/ Kota yang akan menjadi perioritas,” tegas Kepala Badan Koordinasi Pemerintah Perwakilan ( BKPP) Wilayah II Provinsi Jawa Barat, H. Toto Muhamad Toha, dalam sambutanya di hadapan pejabat Jabar.

Toto menjelaskan melalui Pra Musrenbang ini terjadi sinergitas dan kegiatan pembangunan Kabupaten/Kota dengan perioritas, sebagai bahan penyusunan rencana kerja Pemerintah daerah dalam (RKPD) tahun 2019 yang akan dibahas pada Musrenbang Provinsi yang akan dilaksanakan pada tanggal 9-12 April 2018 mendatang.

Baca Juga:  Irwan Sabri Serahkan Berkas Formulir Bakal Calon Bupati Nunukan Kepada PDI Perjuangan

“Dasar pelaksana kegiatan Musrenbang Provinsi tersebut merujuk pada Perda Provinsi Jawa Barat nomor 24 tahun 2010 tentang perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2005-2025,” ujar Toto.

Dijelaskan Toto kegiatan ini memuat 36 sasaran, dead rencana kerja pembangunan Nasional, hasil dari evaluasi pembangunan tahun 2017, serta kondisi eksternal, maka dalam rencana pembangunan Jawa Barat tahun 2019 dirumuskan enam Isyu strategis, dan delapan perioritas dalam pembangunan,

“Pengurangan kemiskinan dan pengangguran, penurunan ketimpangan melalui optimalisasi konektivitas dan sektor unggulan di wilayah pengembangan dan kawasan strategis Provinsi, Peningkatan pelayanan pendidikan, Kesehatan, perumahan, perumahan dan permukiman, peningkatan kualitas hidup dan pengendalian pemanfaatan ruang, penguatan reformasi birokrasi; serta optimalisasi modal sosial dalam pembangunan daerah,” pungkas Toto menutup sambutanya. (Fuljo/APH)

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 6