NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Aktivis sekaligus kritikus pemerintah Ratna Sarumpaet menyerukan kepada publik khususnya warga net untuk lebih cerdas, sabar dan bijak dalam melawan. Perlawanan yang dimaksud sebagaimana selalu disuarakan Ratna Sarumpaet ialah melawan ketidakadilan yang terjadi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Kita melawan gerombolan yang kekuatannya “menipu” – Rapatkan barisan. Melawanlah dengan cerdas, sabar dan bijak. Bismillah! Allah maha besar …. @prabowo,” seru Ratna melalui akun twitternya, @RatnaSpaet, Rabu (26/9/2018).
Kita melawan gerombolan yg kekuatannya “menipu” – Rapatkan barisan. Melawanlah dengan cerdas, sabar dan bijak. Bismillah! Allah maha besar …. @prabowo https://t.co/y7ZwBfHaZQ
— Ratna Sarumpaet (@RatnaSpaet) September 26, 2018
Cuitan Ratna ini dibubuhkan pada kolom kementar pada saat me-Retweet cuitan @syafrinkar (l Bencana Esemka l) pada 25 September 2018 yang merespon sebuah pemberitaan berjudul “9 Sekjen Koalisi Jokowi Adakan Pertemuan Tertutup dengan KPU”.
“Pertemuan Tertutup 9 Sekjen Koalisi Jokowi dengan Ketua @KPU_ID bisa dikategorikan ada Konspirasi. #RakyatTakPercayaKPU. Mendingan gak Usah Pemilu lah, ini sih sudah memperkosa Demokrasi @Fahrihamzah @fadlizon @Dahnilanzar,” kicau @syafrinkar.
Sebagaimana diberitakan, pada Selasa (7/8) bulan lalu, sembilan sekretaris jenderal (sekjen) parpol koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan tertutup dengan KPU. Kedatangan sembilan sekjen ini sekaligus untuk memastikan teknis pendaftaran capres-cawapres Pemilu 2019.
“Kami lihat KPU sudah siap menerima pendaftaran, dari karpet yang disediakan saja sudah dipilih yang warnanya netral, bukan warna bendera parpol. Artinya KPU siap dan memikirkan suasana kebatinan parpol-parpol peserta Pemilu,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelum pertemuan tertutup dengan KPU.
Pertemuan Tertutup 9 Sekjen Koalisi Jokowi dengan Ketua @KPU_ID bisa dikategorikan ada Konspirasi#RakyatTakPercayaKPU
Mendingan gak Usah Pemilu lah,ini sih sudah memperkosa Demokrasi
@Fahrihamzah @fadlizon @Dahnilanzar https://t.co/OVouHrVJHV— EsKa (@RadarKorupsi) September 25, 2018
Pada jam pertemuan yant telah ditentukan waktu itu, baru delapan sekjen yang tiba di KPU dan disambut langsung oleh Ketua KPU Arief Budiman beserta komisioner KPU Ilham Saputra, dan Pramono Ubaid Tanthowi.
Delapan sekjen tersebut yakni Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Golkar Lodewijk Frederick, Sekjen Nasdem Johnny G Plate, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen dan Sekjen Perindo Ahmad Rofiq. Sementara satu sekjen lainnya yakni Abdul Kadir Karding dari PKB datang terlambat. “Sebentar lagi Pak Karding akan datang,” kata Hasto waktu itu kepada wartawan.
Hasto menyampaikan, pada pertemuan tertutup tersebut Arief Budiman menjelaskan hal teknis tentang mekanisme pendaftaran capres-cawapres. Penjelasan itu termasuk rute yang harus ditempuh oleh capres-cawapres beserta parpol pendukung dan tim saat datang mendaftar ke KPU. Selain membahas soal teknis pendaftaran, lanjutnya, sembilan sekjen juga menyampaikan informasi tentang pendaftaran Jokowi sebagai capres.
Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana