Rapat Ikada, Ahok: Harus Ada Tokoh Yang Tak Munafik!

Cagub Petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama/Foto: IST

Cagub Petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama/Foto: IST

NUSANTARANEWS.CO – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi inspektur upacara pada peringatan hari rapat raksasa Ikada di lapangan IRTI Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (19/9).

Saat berpidato di hadapan seribuan PNS, pria yang kerap disapa Ahok itu mengatakan, seorang pemimpin tidak hanya dilihat dari perkataannya semata, tetapi sikapnya juga. Sebab banyak pemimpin yang akhirnya termakan pernyataannya sendiri.

“Harus ada seorang tokoh sentral yang tegas, jujur, berani, bersih, tidak korupsi, bukan cuma retorika (misalnya) ngomong dengan santun agamis tetapi munafik menghancurkan negara ini,” kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengingatkan, rapat yang diselenggarakan di Lapangan Ikada adalah bukti kala itu masih ada kepercayaan kepada Presiden Soekarno. Kepercayaan adalah pondasi penting dalam sebuah bangsa.

Ahok sempat mengucapkan syukur karena kini rakyat sangat mempercayai Presiden Joko Widodo. Sebab tanpa itu semua kemajuan tidak akan tercapai.

“Kepercayaan ini adalah unsur yang membuat negara ini maju,” terangnya.

Peringatan rapat raksasa Ikada dilakukan setiap tanggal 19 September. Pada tahun 1945, para pemuda dan mahasiswa menjadi penggerak rapat raksasa di lapangan Ikada (Ikatan Atlet Djakarta) yang sekarang bernama lapangan Monas.

Rapat raksasa digelar sebagai peringatan satu bulan setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan dilatarbelakangi kekhawatiran rakyat saat itu karena pemerintah masih dianggap lemah sehingga mengancam kedaulatan RI.

Dalam rapat, Presiden Ir Soekarno hadir dan memberi pidatonya. Dalam pidato singkat tersebut, Bung Karno menenangkan kekhawatiran rakyat dengan mengatakan akan tetap mempertahankan kemerdekaan. (Yudi)

Exit mobile version