NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ramalan ekonom senior Rizal Ramli mengenai defisit current account (defisit neraca transaksi berjalan) pada kuartal III 2018 yang diprediksi akan membengkak terbukti. Dimana berdasarkan laporan yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) defisit current account di triwulan III 2018 membengkak hingga tembus 8,8 miliar dolar AS terhadap PDB.
“Bank Indonesia akan keluarkan laporan tentang current account, yang akan makin membesar dan akan memberikan tekanan tambahan terhadap rupiah,” kata Rizal Ramli kepada NUSANTARANEWS.CO, saat ditemui usai mengisi acara di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (31/10/2018).
Baca Juga: Rizal Ramli Bocorkan Rahasia Ramalan Ekonominya yang Selalu Tepat
Rizal Ramli menjelaskan, bahwa pemicu mengapa current account Indonesia diprediksi membengkak, karena pemerintah sendiri tidak pernah mencoba untuk melakukan upaya terobosan baru.
“Selama ini cara-cara yang diambil adalah cara-cara yang konvensional. Tidak ada terobosan dan cara yang efektif untuk mengurangi current account,” ungkapnya.
Baca Juga:
Ini Tawaran Rizal Ramli Kepada Pemerintah Atasi Defisit Neraca Transaksi Berjalan Indonesia
Fix! Current Account Deficit Indonesia Kuartal III 2018 Membengkak
Rizal Ramli Katakan Wajar Jokowi Panik dengan Situasi Defisit Current Account Nasional
Seperti diketahui, Jumat sore, 9 November 2018, Bank Indonesia (BI) mengumumkan current account deficit (CAD) pada triwulan III 2018 membesar menjadi 8,8 miliar dolar AS (3,37% PDB). Angka tersebut meningkat tajam jika dibandingkan dengan pada CAD pada kuartal sebelumnya yang mencapai 8,0 miliar dolar AS (3,02% PDB).
Dengan perkembangan tersebut, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman mengatakan secara kumulatif defisit neraca transaksi berjalan hingga triwulan III 2018 tercatat 2,86% PDB.
Editor: Alya Karen