Gaya HidupKesehatan

Rahasia Tari Poco-Poco yang Perlu Anda Tahu

“Balenggang pata-pata
Ngana pe goyang pica-pica
Ngana pe bodi poco-poco…”

Mendengar syair lagu bahasa daerah itu, seluruh badan rasanya ingin gerak-gerak menirukan tari poco-poco yang sering dilihat dalam sebuah program tv. Belakangan tari poco-poco yang dikenal sebagai tarian daerah Manado dan kerap ditampilkan dalam pagelaran budaya menjalar ke berbagai instasi untuk dijadikan gerakan senam.

Sebagai tarian tradisional, ternyata poco-poco memiligi fungsi yang luar biasa bagi kesehatan manusia. Menari poco-poco disebut-sebut dapat mencegah demensia atau penyakit pikun yang menyerang otak. Nah, ini penting untuk dilakukan secara rutin, supaya tercegah dari penyakit pikun yang lumrahnya menyerang para orang tua.

Hasil penelitian dr Ria Maria Theresa, SpKJ dari Fakultas Kedokteran UPN Veteran menyebutkan bahwa manfaat menari poco-poco untuk kesehatan otak bagi pasien diabetes melitus. Hasilnya, menari poco-poco dapat meningkatkan fungsi eksekutif otak sebesar 37,5 persen. dr Ria meneliti keterkaitan tari poco-poco dengan pencegahan kepikunan sejak Desember 2013.

“Menari kan tidak asal gerak. Ketika belajar menari, ada ketukan(irama) dan lagu yang harus disinkronkan dengan gerakan dan menggunakan fungsi eksekutif otak,” ungkap dr Ria di acara sosialisasi yang bertajuk ‘Melawan Pikun dengan Poco-poco’ bertempat di gedung Laboratorium Klinik Gunung Sahari, Depok-Jawa Barat, Sabtu (17/9/2016) silam.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

dr Ria mengatakan, poco-poco dipilih karena merupakan tarian asli Indonesia, bisa dilakukan oleh segala umur baik pria dan wanita, serta memiliki gerakan kompleks dengan tingkat kesulitan sedang. Selain itu, dapat dilakukan secara berkelompok yang memungkinkan adanya interaksi sosial.

dr. Ria menyampaikan, tari asal Manado itu bagi para penderita diabetes, cukup akomodatif. Irama lagunya enak dan gerakannya mudah diikuti. Responden tidak repot melakukannya. Kalangan tua sekalipun.

Menurut dia, dalam kasus penderita diabetes, umumnya kesehatan otak terabaikan. Pasien hanya berfokus mengontrol atau melihat kondisi ginjal, jantung, dan hati mereka. Padahal, kadar gula yang berlebih bisa menurunkan kesehatan otak. Di antaranya berujung pada kepikunan lebih cepat. Jika lima tahun berturut-turut kondisi gula dalam darah terus tinggi, kepikunan bisa datang lebih cepat.

Dokter spesialis jiwa itu mengatakan, tari poco-poco bisa menjadi alternatif pengobatan tambahan bagi para penderita diabetes. Selama ini mereka hanya diberi senam diabetes dan senam jantung sehat untuk melatih fisik. Senam diabetes dilakukan untuk menekan kadar gula dalam darah. Sedangkan senam jantung sehat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung. “Nah, tari poco-poco untuk mencegah supaya penderita diabetes tidak cepat pikun,” tandasnya.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Manfaat lain yang terpantau dari tari poco-poco, gerak para penderita diabetes manula tersebut semakin lentur. Misalnya, ketika berjalan naik atau turun tangga, mereka sudah jarang terjatuh. “Biasanya, orang yang mengalami gangguan otak sering terjatuh saat naik atau turun tangga. Penyebabnya, antara lain, dia selalu merasa kakinya sudah menyentuh anak tangga, padahal masih jauh,” kata Ria.

Sedangkan Ir. Dunanty RK Sianipar, MPH memaparkan, secara ilmiah telah dibuktikan bahwa menari poco-poco dapat meningkatkan kesehatan otak.

“Sebaiknya kegiatan ini tidak dilakukan saat tua dan demensia ketika sudah mulai menunjukkan gejala,” ujar Dunanty.

Sementara aktivis pegiat Senam Ceria 381 yang juga Public Relations Yayasan Alzheimer Indonesia, Fitri Suryo menyampaikan bahwa, tren olahraga dan menari tidak akan pernah surut, bahkan akan terus berkembang mengikuti tuntutan zaman, seperti senam poco-poco.

Nah, senam poco-poco atau senam ceria sebenarnya lebih asyik dan menyehatkan, terlebih bagi anda yang sudah berusia lanjut. Mengapa lebih asyik?

Baca Juga:  DBD Meningkat, Khofifah Ajak Warga Waspada

1. Ritme gerakan mudah di ingat

Jika kita jarang berolahraga, poco-poco merupakan pilihan yang bagus. Senam ini tidak terlalu menguras tenaga tubuh kita. Bagi pemula, di jamin gerakan poco-poco tidak sukar dan mudah diingat. Di samping itu, gerakan poco-poco tidak membuat tubuh kaget. Bahkan gerakan poco-poco terkesan lebih mirip tarian dibanding berolahraga.

2. Gerakan dan Lagunya Paten

Bila susah mengikuti gerakan poco-poco, gampang. Browsing di internet, lalu lihat beberapa tutorial di Youtube secara lebih detail. Selain itu, musik yang dipakai adalah lagu Poco-poco.

3. Bisa Mencegah Pikun

Berdasarkan disertasi dr Ria Maria Theresa, gerakan poco-poco ternyata bisa mencegah kepikunan atau demensia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa senam poco-poco bisa meningkatkan fungsi eksekutif otak sebesar 37,5 persen.

4. Cinta Tanah Air

Salah satu bentuk patriotis kita terhadap bangsa dan negara adalah menari poco-poco. Selain menyehatkan, kita juga mengapresiasi hasil karya bangsa sendiri. Sebagai informasi, bahwa lagu Poco-poco diciptakan oleh orang Ambon yang bernama Arie Sapulette tetapi dinyanyikan oleh Yopie Latul. (Litbang NNC)

Penulis: Riskiana
Editor: Sulaiman

Related Posts