NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Human Behavior Analyst Agusnelwati mengatakan bahwa dalam rentang waktu 30 hari perempuan memiliki perilaku yang cukup berbeda-beda. Hal itu menurutnya karena dipengaruhi oleh hormon progesteron dan esterogen perempuan yang berbeda-beda. Rentang waktu 30 hari itu terhitung dari siklus haid.
“Pada kondisi hormon estrogen dan progsteron berada pada titik terendah pada saat menstruasi sampai pada hari ke-13 , tingkat kondisi fisik dan hormonal mereka cenderung lebih mirip dengan laki-laki yang membuat mereka memiliki toleransi lebih tinggi terhadap rasa sakit,” kata Agusnelwati dikutip dari keterangannya, Jakarta, Senin (3/12/2018).
Baca Juga:
Emma Watson Gelontorkan Satu Juta Pounsterling untuk Menghapus Pelecehan Seksual
Benarkah Beberapa Pria Mengalami Alergi Terhadap Hubungan Seksual?
Ucapan ‘Kamu Pelacur dan Suit-Suit’, Itu Pelecehan Seksual!
“Pada saat itu, tubuh mereka berada pada kecepatan tertinggi dalam mengurai karbohidrat dan gula darah. Ini adalah momen paling banyak energi dan disebut sebagai fase follicular,” sambungnya.
Dia menjelaskan, pada masa tersebut suhu tubuh perempuan, terutama saat mereka tidur atau baru bangun dari tidur cenderung lebih rendah.
Pada masa ini suhu tubuh mereka saat tidur atau baru bangun tidur cenderung lebih rendah sebelum berikutnya masuk ke dalam fase seksualnya perempuan,” katanya.
(nvh/anm)
Editor: Novi Hildani
