NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2017, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar kirab pesantren dan gerebeg santri. Acara yang digelar pada Minggu (29/10) ini diikuti 34 kafilah peserta kirab yang dilaksanakan di sepanjang Jalan Malioboro dengan mengambil start dari Gedung DPRD DIY dan finish di Alun-Alun Utara.
Peserta kirab terdiri perwakilan pesantren yang ada di DIY. Perwakilan pesantren antara lain Al Munnawir dan Ali Maksum, Al Imdad, Nurul Iman, Nurul Haromain, As Salafiyah, Aswaja Nusantara, Nurul Iman Mlangi, Sunni Darussalamn, Anwar Futuhiyah, Sunan Pandanaran, Darul Quran, Darul Muslihin, dan Al Mumtaz. Selain itu, ada juga perwakilan dari elemen organisasi dibawah NU. Seperti Muslimat, GP Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, PMII, Pagar Nusa, LP Maarif dan lain-lain. Banser menampilkan Drum Band. Sedangkan Fatayat mengusung tema Fatayat Tempo Dulu. Para pemudi NU ini mengenakam kebaya dan kerudung layaknya anak mudi NU pada jaman dahulu.
Peserta Kirab menampilkan aksinya di depan para tamu undangan dan para kyai di depan Gedung DPRD. Setelah itu, peserta kirab menyusuri jalan Malioboro hingga di Alun-Alun Utara. Ribuang orang memadati sepanjang jalan Malioboro hingga Alun-Alun Utara (Altar).
Setelah sampai di Altar, peserta berkumpul sambil menyimak perfomance dari perwakilan santri. Di akhir acara terpilih kafilah Ponpes Darul Quran dari Gunungkidul dinobatkan menjadi penampil terbaik. Dengan mengusung tema teatrikal dan membawa gunungan, ponpes ini meraih poin terbanyak. Peringkat kedua diduduki kafah Sunan Pandanaran dengan tema Paskibraka. Sedang posisi ketiga ditempati kafilah Al Imdad dengan tema pasukan semut ireng.
Perwakilan PWNU Fahmi Akbar Idris menyampaikan acara garebeg santri ini akan merupakan tonggak perpaduan antara budaya santri dengan Mataram Ngayogyakarta. “Gerebeg adanya hanya di tradisi Mataram dan Garebeg Santri ini adanya hanya ada di Yogyakarta.
Ditambahkan kegiatan ini akan menjadi agenda rutin PWNU DIY. Dan akan digelar setiap peringatan hari santri. “Tahun ini peserta yang ikut hanya sekitar 3 ribu orang. Tahun depan kita usahakan menjadi 5 sampai 10 ribu,” tambahnya.
Ketua Panitia Acara KH Muhammad Labib menambahkan selain kirab, puncak HSN DIY juga akan diwarnai dengan pengibaran bendera di Puncak Merapi. Ada sekitar 60 orang santri pecinta alam yang akan ikut dalam pengibaran bendera. “Dijadwalkan pengibaran bendera dilakukan pagi hari pas terbitnya matahari dengan terlebih dulu dilakukan upacara bendera,” teranganya. (*)
Editor: Romandhon