HeadlineHukum

Putri Gus Dur Ungkap Potensi Radikalisme Muslim Indonesia

NUSANTARANEWS.CO – Pendiri Wahid Foundation, Yenny Wahid yang juga merupakan putri mantan presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus DUr) mengungkapkan berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya selama Maret-Mei 2016, tentang intoleransi, sebanyak 7,7% dari 150 juta umat Islam di Indonesia bersedia melakukan tindakan radikal bila ada kesempatan.

“Dan sebanyak 0,4  persennya justru pernah melakukan tindakan radikal,” ucapnya dalam diskusi publik, di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, (22/12/2016).

Diakuinya presentasi tersebut memang sangat kecil, yakni hanya sekitar 11 juta umat Islam yang bersedia melakukan tindakan radikalisme. Jumlah tersebut, sama dengan jumlah umat Islam di Jakarta dan Bali. Dimana hal tersebut sangat membahayakan bagi keutuhan NKRI.

“Bisa kita bayangkan ada sekitar 11 juta orang yang bersedia bertindak radikal. Itu sama seperti dengan jumlah umat Islam di Jakarta dan Bali, ini sangat mengkhawatirkan,” tegasnya.

Kata dia, hal tersebut disebabkan lantaran kampanye gagasan intoleransi mempunyai peran yang massif dalam mengubah perspektif atau pola pikir orang menjadi radikal.

Baca Juga:  Bocor! PWI Pusat Minta Ilham Bintang dan Timbo Siahaan Diberikan Peringatan Keras

Parahnya lagi, kampanye-kampanye yang dilakukan bernada ujaran kebencian terhadap kaum minoritas menyebar dalam berbagai medium, seperti media sosial (medsos) hingga khotbah di rumah-rumah ibadah.

“Salah satunya materi ceramah yang tidak terfilter, materi dakwah yang berisi kebencian. Kedua yang menganggap teroris adalah jihad, itu jelas salah,” tegas putri dari Presiden ke-4 itu.

Atas dasar itu, dia menyarankan agar masyarakat moderat ikut memenuhi ruang publik dengan gagasan toleransi sebagai tandingan pemikiran intoleransi.

“Masyarakat toleran harus mengisi ruang publik ini juga,” pungkasnya. (Restu)

Related Posts

1 of 472