Budaya / SeniTerbaru

Pustakawan Sarankan Enam Langkah Peningkatan Perpustakaan

NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Pustakawan dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT-UGM), Purwoko mengusulkan 6 langkah dalam meningkatkan kinerja perpustakaan di Indonesia.

“Berdasarkan hasil penelitian kami, perlu diupayakan beberapa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja perpustakaan,” ujar dia dalam siaran persnya, Rabu (14/2/2018).

Purwoko menerangkan, keenam saran itu adalah pertama, penambahan koleksi-koleksi di luar disiplin ilmu geologi sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan minat khusus pemakai perpustakaan. Selain itu, juga sebagai sarana dinamisasi informasi yang ada di perpustakaan.

Baca juga:
Perpustakaan UMK dan Perpustakaan USM Jalin Kerja Sama
Letkol Inf Rudianto: Generasi Penerus Kita Sangat Butuh Sarana Perpustakaan Keliling
Dukung Kegiatan Hari Kunjung Perpustakaan, BPK Gelar Pemutaran Film
Pria Ini Bangun Perpustakaan Umum dari Buku-buku yang Dibuang Orang
Kepala Perpusnas: Perpustakaan, Benteng Membendung Hoax
Grhatama Pustaka, Salah Satu Perpustakaan Terbesar di Nusantara
Pemerhati: Berantas Buta Aksara, Pemerintah Harus Libatkan dan Fasilitasi Komunitas dan Perpustakaan

Kedua, perlu adanya dorongan baik dari pustakawan maupun para staf akademik dalam pemanfaatan koleksi terbitan berkala, khususnya jurnal.

“Hal ini penting sebagai pemicu awal kepada para pemakai perpustakaan supaya memahami arti penting koleksi terbitan berkala. Sebab konten terbitan berkala sangat penting bagi kebutuhan informasi mahasiswa dan pengguna perpustakaan itu sendiri,” terang Purwoko.

Baca Juga:  Bupati Paparkan Program Prioritas Saat Safari Ramadhan di Sebatik

Ketiga, perlu diupayakan peningkatan aspek fisik perpustakaan yang ideal sehingga diharapkan tercipta kondisi ruang perpustakaan yang kondusif untuk pengguna perpustakaan.

Keempat, perlu dioptimalkannya penggunaan sarana pencarian (katalog). Hal ini dapat dilaksanakan dengan pelaksanaan pendidikan pemakai, maupun dengan memberikan perhatian khusus pada pemakai yang dipandang kesulitan dalam melakukan pencarian. Peningkatan akurasi data bibliografi merupakan hal yang harus pula diperhatikan dalam rangka optimalisasi sarana pencarian.

Kelima, perlu diperhatikan peningkatan aspek privacy pada layanan yang diberikan perpustakaan, khususnya pelayanan internet.

“Dalam hal ini, akses dan kecepatan internet menjadi sangat penting agar proses pembelajaran serta pencarian informasi dapat dilakukan secara optimal,” papar Purwoko lagi.

Baca juga: TNI Ingin Cerdaskan Generasi Bangsa Melalui Simokos

Keenam, untuk lebih mengoptimalkan proses mental penggunaan informasi, perpustakan dapat mendorong atau menyediakan tempat dan suasana dialektika antar pemakai perpustakaan.

“Perlu diselenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat menyemarakkan perpustakaan. Dalam hal ini pustakawan bukan sekedar Event Organizer (EO), namun juga menjadi pemateri atau ikut dalam kegiatan tersebut. Skill dan pengetahuan pustakawan menjadi sangat penting dibutuhkan,” tambah dia.

Baca Juga:  Maya Rumantir Terima SHIELD of First Excellence dari Konsorsium Firsts Union dan PPWI

Kebutuhan Informasi

Menurut dia, kebutuhan informasi pada masa mahasiswa berkaitan dengan tugas perkuliahan dan minat pribadi. Kebutuhan informasi yang diutamakan untuk dipenuhi adalah kebutuhan yang berkaitan dengan perkuliahan, sedangkan kebutuhan informasi berkaitan dengan minat menjadi prioritas kedua.

“Artinya, mahasiswa akan bersentuhan dengan perpustakaan ketika memerlukan informasi yang terkait tugas perkuliahannya. Selain itu, kunjungan ke perpustakaan juga sangat terkait dengan aspek fisik dan kelengkapan koleksi yang dimiliki perpustakaan itu,” ungkap dia.

Baca juga: Menuju Hari Kunjung Perpustakaan ke-21, Ini Tugas Utama Perpustakaan

Ia menambahkan, melalui 6 usulan di atas diharapkan seluruh masyarakat Indonesia semakin gemar untuk berkunjung ke perpustakaan, baik yang tersedia secara umum maupun perpustakaan yang khusus di suatu perguruan tinggi.

Tantangan Digital

Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik bidang Sosial dari Universitas Indonesia (UI) Radja Napitupulu menilai, kunjungan masyarakat ke perpustakaan saat ini berhadapan langsung dengan tantangan digital yang melanda masyarakat Indonesia. Itu sebab, tingkat kunjungan ke perpustakaan terus menurun apalagi dengan kondisi fisik dan koleksi buku perpustakaan yang sangat terbatas.

Baca juga: Minat Baca Masyarakat Indonesia 0,001 Persen, Ini Penyebab dan Solusinya

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

“Era digital saat ini sangat menghantui kinerja perpustakaan di Indonesia. Ditambah lagi kinerja sumber daya manusia (SDM)-nya yang masih perlu ditingkatkan secara optimal, sehingga bisa melayani pengguna perpustakaan dengan efektif dan profesional,” jelas dia.

Karena itu, lanjut Radja, upaya peningkatan pelayanan perpustakaan baik yang terkait fisik, koleksi, dan fasilitas lainnya, mutlak perlu diwujudkan. Terutama, ketika perpustakaan hendak mengadopsi teknologi dalam meningkatkan kinerjanya, sehingga konsep perpustakaan kekinian seperti penggunaan e-book dapat diterapkan perpustakaan di seluruh Indonesia.

“6 Usulan diatas sebaiknya dilakukan secara serius, bertahap, dan konsisten. Sehingga target yang ingin dicapai setiap perpustakaan dalam memenuhi informasi ilmiah masyarakat, dapat terwujud optimal. Bukan sekedar informasi biasa, apalagi informasi palsu atau hoax. Tujuannya, agar kapasitas perpustakaan mampu memenuhi kebutuhan pencarian informasi masyarakat,” tandas dia.

Baca juga: Komunitas ToréMaos Jajakan Perpustakaan Kokektif untuk Masyarakat

Data berbagai perpustakaan di Indonesia mencatat, tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan terus mengalami penurunan. Pemerintah diminta melakukan terobosan untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke perpustakaan sebagai salah satu upaya mencerdaskan bangsa.

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 2