Peristiwa

Pusat Kajian Manuskrip di Jerman Bisa Menjadi Bahan Perbandingan di Indonesia

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pakar Filologi dari University of Cologne, Jerman, Prof. Edwin P Wieringa memberi masukan kepada Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO) untuk menjadikan beberapa pusat kajian manuskrip di Jerman sebagai bahan perbandingan.

Menurut Prof. Edwin P Wieringa, salah satu pusat penelitian yang ada di Hamburg University misalnya, bisa menjadi acuan dalam melihat bagaimana model penghimpunan naskah-naskah secara baik.

“Lembaga di Humburg ini merupakan Pusat kajian Manuskrip tingkat dunia terbesar. Lembaga ini menjadi sangat luar biasa karena ditopang dana yang besar juga serta publikasinya yang hebat,” kata Prof. Edwin P Wieringa saat didapuk mengisi acara di Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Baca Juga:
Bukti Arsip Penjajahan Nazi di Ghetto Dipamerkan
Ini Alasan Mengapa Karya Ulama Nusantara Harus Digali
Barus, Peradaban dan Pintu Gerbang Masuknya Islam di Nusantara

Sementara itu, Kepala Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Muhammad Zain mengatakan tahun ini Puslitbang LKKMO akan melakukan digitalisasi 20.000 lembar manuskrip bernuansa moderasi agama.

Baca Juga:  FKMPK Nunukan Gelar Mubes Ke-V

“Dengan kegiatan ini, kami ingin mengatakan bahwa Islam di Indonesia adalah Islam yang berkarakter moderat,” ungkap Zain.

Zain melanjutkan, lembaga ini nantinya akan melakukan beberapa kegiatan strategis terkait pernaskahan, seperti mendata, mengoleksi, dan mendigital naskah-naskah yang masih berserakan di beberapa wilayah di Indonesia.

“Ini diperuntukkan untuk mengkaji dan mempublikasi manuskrip serta bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait. Saat ini, Puslitbang LKKMO sedang menyiapkan naskah akademik untuk pendirian lembaga dimaksud,” terangnya.

Pewarta: Alya Karen
Editor: Romandhon

Related Posts