MancanegaraTerbaru

Puluhan Ribu Rohingya Masih Terjebak di Rakhine Tanpa Makanan dan Tempat Berlindung

NUSANTARANEWS.CO, Bangladesh – Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNHCR mengumumkan sedikitnya sudah ada 294 ribu warga Rohingya telah tiba dan mengungsi di Bangladesh, di kamp pengungsian Cox’s Bazar.

Sejak operasi militer di Rakhine State pada 24 Agustus lalu menyusul serangan militan Rohingya, pasukan pemerintah Myanmar terus melakukan pembersihan yang memicu warga melarikan diri.

Saat ini, seperti dilaporkan AFP, setidaknya puluhan ribu warga Rohingya masih berada dan tinggal di Rakhine State setelah lebih dari dua minggu tanpa tempat berlindung, makanan dan air.

Tiga orang Rohingya dilaporkan terbunuh di sebuah tambang di dekat perbatasan yang diduga dihabisi pasukan pemerintah Myanmar untuk menghentikan pelarian warga ke Bangladesh.

Selain itu, kelompok nasionalis ektrem Buddha juga mengaku tidak mengenal komunitas Muslim Rohingya dan memberi mereka cap sebagai orang Bengali – imigran ilegal dari Bangladesh.

Sebanyak 27 ribu umat Buddha dan Hindu di Rakhine juga telah melarikan diri dari tindakan kekerasan yang mencekam dua pekan terakhir di bagian utara Myanmar itu.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri India menyerukan agar kekerasan di Rakhine segera dihentikan.

Kelompok militan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) akhirnya mengumumkan gencatan senjata sepihak menyusul parahnya krisis kemanusiaan di Rakhine.

Dan bagi warga Rohingya, mengungsi dan melarikan diri adalah pilihan satu-satunya agar selamat dari teror kematian. Usai serangan terhadap 30 pos polisi pada 25 Agustus lalu, Myanmar langsung menggelar operasi militer. Serangan balasan oleh pasukan keamanan Myanmar inilah yang kemudian mendorong eksodus Rohingya.

Sementara itu pengungsi Rohingya di Bangladesh, seperti dilaporkan AFP menuturkan bahwa etnis Rohingya beragama Buddha bergabung dengan pasukan keamanan untuk melakukan pembunuhan terhadap warga desa tanpa pandang bulu. (ed)

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts

1 of 3,085