NUSANTARANEWS.CO, Jakarta, Kepulaun seribu menyimpan banyak sejarah, salah satunya di pulau cipir.
Pulau Cipir pada mulanya merupakan lokasi rumah sakit untuk para Jamaah haji yang sedang dikarantina, baik yang akan berangkat maupun kepulangan dari tanah suci.
Selain khawatir akan Ancaman penyakit menular, Belanda juga khawatir Jamaah yang pulang dari ibadah haji akan melakukan pemberontakan sehingga dilakukanlah Karantina.
Jika berkunjung ke pulau Cipir, selain disuguhkan dengan hembusan angin yang sepoi-sepoi dan pasirnya, kita juga akan disuguhkan reruntuhan bekas bangunan rumah sakit, dan menjadi tempat eksekusi hukuman suntik mati (sedikit agak serem sich) dan beberapa meriam. Maklum, dulu pulau cipir juga menjadi salah satu benteng pertahanan Belanda.
Kini Pulau cipir menjadi salah satu pulau arkeolog yang dilindungi pemerintah DKI Jakarta.
Untuk menjangkau kepulau cipir cukup mudah kok, kita bisa berangkat dari pelabuhan Muara Kamal, Jakarta barat dengan menyewa kapal @75ribu perjalanan sekitar 30 menit.
Selama perjalan kita disuguhkan dengan beberpa lokasi Budidaya kerang milik para nelayan. Sesampainya di pulau cipir tak perlu khawatir kehausan dan kelaparan. Walaupun pulau terpencil, disana juga ada penjualnya kok.
Di sana juga tersedia beberapa Gazebo untuk bersantai dan untuk fasilitas Toilet dan Musholla sudah tersedia.
Dipulau cipir juga tersedia Penginapan, bagaimana ada yang berani mencoba menginap disana?
Penulis: Nur Arfie K
Editor: Sulaiman