Puisi Riski Amalia
Jar Rindu
Tetes demi tetes rindu ini jatuh
Memenuhi jar yang telah lama kosong
Jar yang aku susun rapih
Berharap si empunya
Akan menggantikan dengan perwujudan yang lebih indah
Tak pernah aku mengeluh
Tentang betapa susahnya aku
Merawat jar itu
Karna aku tahu
Betapa besar nilai jar itu
Jika aku mau lebih bersabar
Menunggu
Purwokerto, 25 September 2018
Karang Pelindung
Deburan ombak terus menghantam
Karang yang kokoh tak pernah mengeluh
Sedahsyat apapun ombak menerjangnya
Dengan hati yang lapang
Dia selalu tersenyum
Agar laut tahu dia baik-baik saja
Setiap malam-malam dingin
Harapan dan cinta melangit
Agar pemilik ombak
Terus memberi kekuatan
Karena dia tahu
Tak selamanya bisa menjaga laut
Walau menyakitkan
Dia tak pernah berteriak pada laut
Karena dengan melihat indah senyumnya
Seakan hantaman itu tak ada artinya
Purwokerto, 25 September 2018
Senyum
Dibalik senyum itu
Aku jumpai warna-warna tidak beraturan
Ingin aku gambar langit dengan warna pink mu
Kuhapus mendung disana
Menjadikannya selaras dengan hamparan birunya
Purwokerto, 9 Oktober 2018
Tatapan Singkat
Pagi ini tak seperti kemarin
Kau redupkan sinarmu
Bersama silir rindu menerpa kalbu
Kau bawa seberkas ingatan
Tentang hari yang sudah lalu
Di sebuah lorong panjang
Kedua iris ini bertemu
Dengan sepasang mata sayu
Tak ada kata
Hanya senyum peredam ramai
Yang menyampaikan rasa
Tidak lama tapi melekat
Purwokerto, 9 Oktober 2018
Riski Amalia Pribadi lahir di Jakarta, 25 April 1999. Sekarang ia sedang menempuh pendidikan di IAIN Purwokerto Fakultas Dakwah, Jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI). Saat ini, iya tinggal di Purwokerto. Email: [email protected].
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]