Budaya / SeniPuisi

Puisi-Puisi Cinta Robiatul Adawiyah

Madah Pecinta. (FOTO: The BAS Library)
Madah Pecinta. (FOTO: The BAS Library)

Ada Yang Berubah

Ada yang berubah ketika kamu tidak lagi mencintai aku
Aku terlampau takut menyapa pagi
Malamku selalu sibuk dengan berdalih untuk tidak memikirkanmu
Pejam seakan menjadi cekam
Kala tanpa aku sadari kamu hadir dalam imajinasiku.
Aku berulang kali mengubah posisi tidurku
Hanya untuk mencegah air mata membasahi bantal kesayanganku
Jika kamu tahu seberapa kelamnya malamku
Tanyakan pada bantal tidurku.

Ada yang berubah ketika kamu tidak lagi mencintai aku
Pagiku tak lagi senyum-senyum sendiri
Aku terbangun membuka ponsel, lalu berakhir dengan terus mencari
Tidak ada kamu lagi muncul disitu.
Semenjak kamu pergi, aku menjadi pencandu tidur
Yang tidak suka lelap terlalu larut
Berharap dalam panjangnya aku menutup mata
Kamu sesekali datang mengucapkan kata-kata yang aku impikan
Yang membuatku tersenyum pagi-pagi menatap layar kaca.

Ada yang berubah ketika kamu tidak lagi mencintai aku
Aku bosan dengan pertanyaan mereka yang terus menanyakan tentang kamu
Seakan aku tak boleh sedikitpun tak ingat kamu
Aku menjadi benci bepergian seorang diri
Aku menjadi benci singgah di tempat yang sering aku datangi
Aku benci menjawab pertanyaan perihal dimana kamu?
Dan kenapa kita seperti ini.
Aku berharap kau juaga merasa terganggu sepertiku
Ketika kau tak sengaja mendengar namaku.

Ada yang berubah ketika kamu tidak lagi mencintai aku
Tidak pernah aku ditelan ketakutan yang ku buat sendiri seperti ini
Untuk membuka semua sosial media yang seharusnya mampu menghiburku pun aku terlalu takut
Aku takut ketika aku sendiri
Aku menemukan kamu pada baris layar ponselku
Dan seketika itu pula aku langsung ingat kamu
Aku takut melihat segala aktivitasmu
Aku menjadi seorang pengecut
Yang seakan tak pernah berani dan tak pernah ingin tahu
Dengan siapapun dan dimanapun kamu sekarang berada
Tapi nyatanya,
Pengecutku ada pada puncak tertinggi
Ketika menghapusmu pun aku tak mapu

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Ada yang berubah ketika kamu tidak lagi mencintai aku
Aku merasa asing, tidak dicintaimu aku merasa kaku
Tidak ada kamu dalam hariku
Aku merasa kehilangan aku
Selain membawa kamu
Kepergianmu juga membawa separuh aku
Aku yang dulu.

Ada yang berubah ketika kamu tidak lagi mencintai aku
Tak pernah aku sedingin ini kepada hati yang mempersilahkan aku duduk bersila
Yang kerap menjanjikan aku atas rasa bahagia
Seakan dibanding kamu, mereka hanyalah kerikil dalam perjalanan hidup ku
Seakan sekarang kamu adalah acuanku dalam menentukan pilihan hidup yang baru
Aku mau yang seperti kamu
Mirip kamu
Senyaman kamu
Atau mungkin kamu saja kalau begitu?

Ada yang berubah ketika kamu tidak lagi mencintai aku
Aku hampir lupa bahwa aku adalah aku
Aku yang sekarang terlalu bimbang untuk melangkah
Aku terlalu sombong hingga masih menanamkan dalam benakku
Bahwa kamu akan kembali lagi suatu saat nanti
Aku terlalu sombong bahwa kelak kamu akan datang lagi
Maafkan aku
Aku hanyalah orang yang telah lama terbiasa hidup bersamamu.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Melukis Cinta dengan Nasi Kuning

Senja hendak tertidur pulas kala itu
Bukan tuk dipinjam apalagi disimpan
Karna hampir setengah jiwaku,
Sudah menyerupai senja tiruan.
Hanya ada bulan yang bersetia mengejar matahari
Dan matahari berlari mengejar bulan,
Dengan atau tanpa dikelilingi waktu
Mereka satu dan utuh.
Semesta belum berniat mempertemukan
Tak ada yang bisa mengintervensi.
Kenyataannya, bulan dan matahari selalu bermesraan
Menggantung di kaki-kaki langit.
Tanpa sungkan,
Ia berhasil menarik perhatian
Angin dan ombak
Semata-mata adalah kegaduhan.

Sementara,
Gaduh tak lekas dikembalikan oleh nasi kuning.
Berbagai rupa pasang kekasih,
Khawatir dengan mainan dikedua tangannya.
Sendok ditangan kanan,
Dan garpu ditangan kiri.
Trotoar dan gerobak dorong itulah kediamannya.

Pasang pertama adalah;
Suami istri penjual nasi kuning
Berangsur-angsur keduanya melayani,
Silih berganti
Tiada henti
Cintanya mengalir dengan hati-hati.

Pasang kedua adalah;
Mereka yang disebut pendekatan
Bahasa akrabnya sering disapa gebetan.
Tak banyak pesanan,
Hanya ada sepiring nasi kuning,
Dengan kelipatan kerupuk menumpuk.
Aku tak berani menduga,
Mungkin saja kerupuk yang melebihi ruang
Cukup menggambarkan cinta mereka dimulai.

Pasang ketiga adalah;
Sepasang kekasih tanpa suara.
Mereka tak bisu,
Hanya saja mulutnya bungkam
Akibat hasrat hati yang tercengkram.
Atau biasa disebut bertengkar.
Kesalahan atau penyesalan didominasi lelakinya
Yang hendak memesan lima bungkus nasi
Disertai karet merah
Namun tak banyak kerupuk dipintanya.
Lantaran wanitanya tak kunjung turun
Dari motor yang diparkirnya dipinggir trotoar.
Namun sesekali wanitanya menoleh ke spion kusam milik lelakinya
Khawatir wajah cemberutnya mengalahi karet merah yang merona.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Pasang ke empat adalah;
Aku,
Yang bermimpi menjadi senja
Meskipun tiruan.
Sepasang kursi kosong yang bermalasan
Dengannya aku bersanding.
Tak banyak yang kuperhatikan
Sesekali aku tergoda dengan warna kuning
Pada nasi dipiringku yang mirip dengan senja.
Segera kusudahi pesananku,
Khawatir tiba-tiba nasi kuningku merengek
Ingin diserupai seperti senja.

Aku tak ingin membuatnya kecewa
Kukayuh sepeda motorku dengan tarikan amat pelan
Agar nasi kuning tak mendengar kepergianku.

Setibanya menyapa ruang mimpi
Aku mulai bermain kata dan bahasa.
Namun, aku tak mengenali banyak bahasa
Aku tersadar,
Bahwa bahasa yang paling penting itu adalah; Cinta.
Dan tentu cinta tak mengenal bahasa.

Jakarta, 2017

 

Robiatul Adawiyah, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jakarta Timur. Penyuki kopi tanpa gula, puisi dan prosa.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,244