Puisi Nostalgia Mawar Hitam dan Teroka Cinta
Nostalgia Mawar Hitam
Mencintai bukan hal sederhana yang pantas
Disandingkan dengan kebaikan
Karena mencintai adalah jalan keluar menuju kesendirian
Yang mempersilahkan kita kapan saja melaluinya
Tanpa harus berfikir
Mengapa kau mencintainya?
Masa silam mengajariku tentang kepahitan hidup
Membawaku hanyut pada sungai kepedihan
Takkan kubiarkan tragedi tempo hari
Kembali menghampiri untuk yang kesekian kali
Bakal ku bangun hari ini
Dari serpihan luka yang tersisa
Menjadi oase penyejuk jiwa.
Annuqayah, 2019
Teroka Cinta
Apa kabar, Ni?
Sejak hari itu aku tidak bisa alpa
Menyerukan namamu di semesta hatiku
Memandang satu bintang di langit yang menjulang.
Ingat satu hal, Ni
Jangan senantiasa singgah
Apabila hanya ingin bermain hujan
Karena kemarau yang kau undang tempo hari
Masih saja terngiang dalam hati
Berlarunglah dalam secangkir kopiku
Aku ingin menjadi kehangatan
Yang kau nikmati perlahan tanpa kesedihan
Maka, jangan pernah kau tumpahkan
Secangkir kopi yang kuperjuangkan
Untuk kehangatanmu
Karena di cangkir yang baru
Mungkin takkan kau temukan
Kopi yang sama
untuk yang kedua kalinya.
Annuqayah, 2019
Catatan: Nostalgia Mawar Hitam dan Teroka Cinta adalah puisi karya Imron E Fendy, seorang penulis berkelahiran Duko Rubaru, kini duduk di bangku kelas XII IPA MA I Annuqayah. Anak asuh Sanggar AIDS, Sanggar Kotemang, Komunitas Pertemuan Orang Gila(KOPOG) dan Aliansi Jurnalis Muda Iksaputra (AJMI).