PUISI HINA KIAI
Cinta dan sayangnnya
Kuat padat laksana baja
Hormat dan ta’dzimnya
Sulit di cari padanannya
Ghirah dan langkahnya
Menggebu menerjang kendala
Itulah santri pecinta kiai
Penghamba kitab suci
Pembaca kitab kuning sejak dini
Akhlakul karimah dijunjung tinggi
Si penghina itu
Sungguh rendah akhlak tabiatnya
Si penista itu
Takkan paham tentang ulama
Wakil rakyat itu
Sungguh biadab perilakunya
Politik telah membutakan matanya
Demi kursi telah membikin tuli telinganya
Kekuasaan telah membikin mati hatinya
Kecintaannya pada dunia
Telah menghalalkan segala cara
Kecintaannya pada Amerika
Sanjung presidennya tiada tara
Kebenciannya pada nusantara
Kritik habis presiden kita
Tak ada benar dan nilai atasnya
Kau kotori puisi suci
Sabda sastra indah dihati
Bahasa pujangga mencermati
Kau jadikan puisi hina kiai
Tapi maafpun kau tak sudi
Kaum sarungan itu
Tak pandai mengumpat
Dengan doa munajat
Bermohon ridlo dan hikmat
Sayangnya, kau tak takut kualat
Pamulang, 15 Februari 2019
Baca Juga:
Ruchman Basori, Guru PAI SMA Diponegoro Semarang 2000-2003, Ketua kaderisasi PP GP Ansor dan kepala seksi kemahasiswaan kemenag RI.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]