Budaya / SeniKhazanahKreativitas

Puisi Esai Ditolak, Denny JA: Sastra itu Samudera Luas

NusantaraNews.co, Jakarta – Denny Januar Ali atau Denny JA selaku penggagas dan sponsor utama proyek buku puisi esai nasional mengibaratkan karya sastra sebagai samudera luas. Masing-masing orang, katanya punya hak untuk mempersepsikannya.

Pernyataan ini dikemukakan Denny JA sebagai tanggapan terhadap persepsi sejumlah sastrawan Indonesia yang menyebut puisi-esai bukan temuan baru seperti yang diklaim Denny JA selama ini.

“Sastra itu samudera luas. Biarlah setiap orang memiliki persepsinya sendiri soal samudra. Lalu ia bebas meluncurkan perahu menikmati keindahan panorama sastra. Ia pun bebas mengajak orang lain pergi bersama menikmati samudra sastra,” tutur Dennya JA saat dikonfirmasi redaksi NusantaraNews.co, via WhatsApp, beberapa waktu lalu.

Tapi apa daya, lanjut Denny, selalu ada orang yang menganggap sastra itu seperti mobil-mobilan yang dimilikinya. Orang lain ia anggap musuh karena akan merebut mobil-mobilannya.

“Sungguh ia berusia dewasa, cara ia melihat sastra, sebagaimana melihat dunia, dengan cara mental seorang bocah. Ia takut mobil-mobilannya direbut orang,” kata Denny.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

“Ia pun sibuk melakukan pemurnian sastra. Dikira sastra itu selebar selokan yang mudah tercemar. Ia mengira sebagai nabi pula yang punya wahyu memurnikan sastra. Padahal yang tercemar dan perlu disegarkan adalah cara berpikirnya sendiri,” imbuh Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu.

Sekadar diketahui, hinga berita ini dibuat, penolakan terhadap penerbitan buku puisi-esai nasional yang diikuti 170 (mundur 8 orang) penulis dari 34 Provinsi terus berlanjut melalui situs change.org dan sudah ditandangani oleh 1,807 orang dari berbagai kalangan, khususnya sastrawan muda Indonesia.

Namun demikian, nampaknya petisi ini nampaknya tak membuat pengaruh apapun terhadap gawean Denny JA. Dimana dalam pengakuannya kepada NusantaraNews.co, proyek tersebut akan terus dilanjutkan.

“Ya dong. 90 puisi sudah kumpul. 90 persen siap cetak,” ungkap konsultan politik itu kepada NusantaraNews.co, Minggu (21/1/2018) malam.

Denny pun menunjukkan salah satu cover calon buku puisi esai yang kata dia dibikin sendiri oleh sejumlah penulis di Papua.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

“Para penyair, penulis, peneliti di Papua, mengambil inisiatif sendiri membuat cover buku bersama Puisi Esai bagi provinsinya. Alangkah indahnya jika semangat berkarya lahir. Karya adalah ibu dari segala peradaban,” ujar Denny JA.

Pewarta/Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 134