Puisi Denny JA – Kisah Tiang Listrik dan Wajah Politik Indonesia

Mobil Setnov nabrak Tiang Listrik (Ilustrasi). Dok. NusantaraNews

Mobil Setnov menabrak Tiang Listrik (Ilustrasi). Dok. NusantaraNews

Kisah Tiang Listrik dan Wajah Politik Indonesia

Lima tahun lalu,
seorang tua menghampiri satu tiang listrik.
Lama ia diam di sana.
Dibelainya tiang itu.
Diakhirnya dengan doa.

Satu burung dara putih,
terbang, hinggap di atas tiang listrik itu.

Esoknya seorang tua itu lakukan hal yang sama.
Dibelainya tiang listrik itu.
Diakhiri dengan doa.
Esok dari esoknya, kembali ia berdoa di depan tiang listrik itu.
Satu burung dara putih,
kembali hinggap di atas tiang listrik itu.

Cucunya datang menghampiri.
Kakek, ada apa gerangan?
Tiga hari sudah kakek berkunjung,
dan mendoakan tiang listrik itu.

Sang cucupun memeriksa tiang listrik itu.
Apakah keistimewannya?
Dilihatnya, satu burung dara putih,
hinggap di atas tiang listrik.
Tak ada yang beda.
guman sang cucu.

Dipandangnya mata sang kakek.
dilihatnya kedalaman yang tak biasa.
Ada apa kakek?

Seorang tua itu menjawab.
Ada jutaan tiang listrik di Indonesia, cucuku.
Tapi tiang listrik itu beda.
Pada waktunya tiang ini akan membuat sejarah.

Sejarah apa? Tanya cucu.
Seorang tua itu hanya tersenyum dan mengajak sang cucu pulang.

Burung dara putih itu,
pun ikut terbang.
Hilang, entah kemana.

-000-

Hari itu, lima tahun kemudian,
Suatu malam di bulan November 2017,
Sebuah mobil menabrak tiang listrik.
Ya, tiang listrik itu.

Heboh se Indonesia.
Tiang listrik itu mendapat perhatian,
begitu istimewa.
Sungguh tak ada dan tiada dua.
Tak pernah sebuah tiang listrik seperti itu,
bahkan dalam sejarah dunia.

Sang cucu teringat kisah kakeknya.
Benar kiranya nubuat Sang Kakek.
Tiang listrik itu membuat sejarah.
Melalui tiang itu,
semua kita kini melihat wajah politik Indonesia.

Sore itu sang cucu berjalan.
Dilihatnya burung dara putih itu,
Lima tahun lalu itu burung hinggap di atas tiang listrik.
Kini burung itu hinggap di atas gedung DPR.

November 2017

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com

Exit mobile version