KIDUNG RINDU
Puisi al-Zastrouw
Di hari ulang tahunmu
Aku tak mampu memberi kado istimewa untukmu
Meski hanya sekuntum bunga atau sekedar untaian kata
Di hari ulang tahunmu
Batinku meronta melihat anak-anak negri ini mencabuti bulu indahmu
Hatiku remuk melihat orang-orang berupaya mematahkan kepakan sayapmu
Mecabik-cabik tubuhmu dengan pedang kebenaran yang mereka paksakan atas nama Tuhan.
Baca Muhasabah Kebangsaan:
- Untuk Para Penebar Kebencian dan Kekerasan
- Menangkal Kebiadaban Mesin Pembunuh
- Merajut Kebudayaan Barat yang Menggiurkan Timur yang Menawan
- Semakin Berbeda Semakin Indah
- Menyambung Rasa Cinta Indonesia
Tapi aku yakin, Kau akan tetap tegar dan kokoh berdiri
Karena Kau adalah pancaran sinar ilahi
Yang ditangkap ketulusan jiwa para ksatria dan kebersihan hati para kyai.
Hanya orang-orang buta mata dan buta hati yang tak mampu melihat kilatan nur suci ilahi di dadamu.
Dalam lelah tubuhmu yang renta
Aku melihat pendar cahaya ygan kian menyala
Saat anak-anak bangsa menebar gelap dengan fitnah dan caci maki yang penuh kebencian.
Di sudut sepi hati yang gundah
Kusisakan sepotong doa
Semoga Garudaku tetap perkasa, terbang menembus angkasa
Dan kepakan sayapnya menaungi Nusantara Indonesia
Dirgahayu Pancasila
Kami sangat merindukan kehadiranmu dalam kenyataan
Bukan hanya kata dan pernyataan.
01.06.2018
Al-Zastrouw (Zastrouw Al Ngatawi), penulis merupakan budayawan Indonesia. Pernah menjadi ajudan pribadi Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid. Juga mantan Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PBNU periode 2004-2009.