Pudarnya Tatanan Urut Kacang di Tubuh Polri

Lambang Kepolisian (Ilustrasi/Foto Istimewa)
Lambang Kepolisian (Ilustrasi/Foto Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Nama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis adalah calon paling kuat menjadi wakil kepala kepolisian (Wakapolri). Orang terdekat Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian ini bakal menggantikan Komisaris Jenderal Pol Syafruddin yang telah didapuk mengisi jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB). Dengan majunya Irjen Idham Azis sebagai Wakapolri dinilai merusak tatanan urut kacang di tubuh organisasi Bhayangkara.

MenPAN RB sendiri lowong sebelumnya usai ditinggal mundur Asman Abnur. Presiden Joko Widodo kemudian menunjuk Komjen Syafruddin untuk duduk di kursi jabatan tersebut.

Baca juga: Komjen Suhardi Alius, Komjen Moegiharto dan Komjen M Iriawan Diusulkan Jadi Wakapolri

Menguatnya nama Irjen Idham Azis sebagai Wakapolri mendapat sorotan dari Indonesian Police Watch (IPW). Penunjukkan Idham Azis dinilai di luar kebiasaan Polri selama ini.

“Dari kebiasaan Polri selama ini, posisi Wakapolri selalu dipilih dari jenderal bintang tiga atau Komjen. Tidak pernah ada dari jenderal bintang dua atau Irjen yang kemudian dijadikan sebagai Wakapolri,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane melalui keterangan tertulisnya, Kamis (16/8/2018).

“Hal ini mengingat, Wakapolri adalah posisi orang nomor dua di Polri sehingga harus diambil berdasarkan urut kacang, yang tentunya mempertimbangkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas figurnya,” tambah Neta.

Istilah urut kacang ini menjadi perhatian. Pasalnya, di atas Irjen Idham Azis masih banyak jenderal bintang tiga yang lebih senior. Namun, sejak kepemimpinan Joko Widodo tatanan urut kacang itu tampaknya telah dirusak.

Baca juga: Bila Tito Menjadi Kapolri, Regenerasi Polri Menjadi Instan

Sebut saja tiga di antaranya Komjen Suhardi Alius, Komjen Moegiharto dan Komjen M Iriawan.

“Dari delapan jenderal bintang tiga atau Komjen di Polri, ada tiga yang menjadi calon kuat untuk posisi Wakapolri menggantikan Komjen Syafruddin. Yakni, Komjen Suhardi Alius, Komjen Moegiharto, dan Komjen M Iriawan,” kata Neta.

Namun, dari isu yang berhembus, nama Irjen Idham Azis disebut-sebut sosok paling kuat menjadi Wakapolri. Dengan kata lain, Irjen Idham Azis otomatis akan naik jabatan satu tingkat dari bintang dua jadi bintang tiga, alias Komisaris Jenderal. Proses kenaikan pangkat yang terbilang cukup cepat.

Baca juga: Jadi Kapolri, Tito Karnavian Kangkangi 100 Jenderal

Sekadar catatan, Jenderal Tito Karnavian dapat dibilang salah satu contoh Perwira Tinggi (Pati) Polri yang sangat cepat naik jabatan. Dia pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dari 16 Juli 2015 hingga 16 Maret 2016. Selepas itu dirinya didapuk menduduki jabatan Kepala BNPT mulai 16 Maret 2016 hingga 13 Juli di tahun yang sama.

Tak sampai setahun berselang, Tito Karnavian diangkat menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) terhitung sejak 13 Juli 2016 hingga sekarang.

Tak ayal, menjadi Kapolri membuat Tito Karnavian disebut-sebut telah mengangkangi enam angkatan di Kepolisian yakni Akpol 81, 82, 83, 84, 85 dan 86. Jenderal Tito sendiri diketahui merupakan Akpol 87.

Terlepas dari itu, bila Irjen Idham Azis benar menjabat sebagai Wakapolri, maka Kakor Brimob Irjen Rudy Sufahriadi disebut-sebut juga bakal menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. (eda/nn/red)

Editor: M Yahya S & Eriec Dieda

Exit mobile version