Politik

Publikasi Tradisi Permudah Rakyat Melakukan Kontrol Kinerja Pemerintah

Ketua Dewean Harian Daerah 45 Jakarta, Pandji R Hadinoto/Foto nusantaranews (Istimewa)
Ketua Dewean Harian Daerah 45 Jakarta, Pandji R Hadinoto/Foto nusantaranews (Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO – Aksi-aksi Patriotik Bela Negara di berbagai ranah layanan publik terkait ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan (ipoleksosbudankam) di tengah-tengah gejolak ketidakpastian dinamika global yang diduga berdampak kritis kepada Indonesia, perlu jadi tradisi kepemerintahan pusat dan daerah yang secara berkala dipublikasikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DHD45 Jakarta, Pandji R Hadinoto, melalui keterangan tertulisnya yang diterima nusantaranews.co, Kamis (8/9).

Menurut Pandji, publikasi tradisi termaksud di atas akan mempermudah rakyat melakukan “social control” terhadap kinerja pemerintahan yang berkomitmen terhadap Pembukaan UUD45 seperti amanat “Pemerintahan Negara.

“Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” tulis Pandji.

Lebih lanjut, Generasi Penerus Angkatan 45 menyatakan bahwa, aksi-aksi tersebut di atas dapat dikerucutkan menjadi kegiatan berkala Anugerah Patriot Bangsa & Negara sebagai cermin daripada pembudayaan Jiwa Semangat Nilai-nilai 45 atau Roh Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945 khususnya Nasionalisme, Patriotisme dan Kepahlawanan.

Baca Juga:  Gibran Rakabuming Didaulat sebagai Ki Sunda Utama oleh Abah Anton Charliyan di Padepokan Abah Umuh Sumedang

“Berkoalisi dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan seperjoangan lainnya, Generasi Penerus Angkatan 45 membuka diri membentuk semacam kepanitiaan nasional bersama semisal Komite Aksi Rakyat Bela Negara (KARABEN) meneladani Comite van Actie dari Jl Menteng 31 Djakarta, pelopor Rapat Raksasa IKADA 19 September 1945 bela Proklamasi Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945,” tulisnya lagi sekaligus mengakhiri. (Sule/Red-02)

Related Posts

1 of 2