Puas Kinerja Jokowi-JK, Reshuffle Kabinet Dinilai Belum Perlu

Lembaga survei Populi Center merilis elektabilitas calon presiden (capres) menjelang Pilpres 2019. (Foto: Ricard Andhika/NusantaraNews)

Lembaga survei Populi Center merilis elektabilitas calon presiden (capres) menjelang Pilpres 2019. (Foto: Ricard Andhika/NusantaraNews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Survei Populi Center menyebutkan bahwa masyarakat puas dengan kinerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla selama 3 tahun masa kepemimpinannya. Sebanyak 62 persen dari 1.200 responden mengaku puas dengan kinerja Jokowi, sementara yang tidak puas sebanyak 35,1 persen.

Peneliti Populi Center Nona Evita mengatakan berdasakan kategori wilayah, 62,3 persen yang tinggal di Pulau Jawa dan 61,7 persen adalah masyarakat yang tinggal di luar Pulau Jawa.

“Ini menunjukkan bahwa pembangunan ‘Indonesia Sentris’ terasa di masyarakat karena perbandingan angka yang merasa puas dan tinggal di Pulau Jawa berimbang dengan yang merasa puas dan tinggal di luar Pulau Jawa,” ujar Nona di kantor Populi Center, Slipi, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Menurutnya, kepuasan masyarakat menjadi indikator bahwa pembangunan sudah terasa di tengah masyarakat.

Nona mengatakan, ketika Populi Center menanyakan perlunya reshuffle kabinet menteri ke 1.200 responden, 41,4 persen menjawab belum perlu dilakukan reshuffle. Namun, sebanyak 22,8 persen merasa reshuffle kabinet perlu segera dilakukan. Sementara 35,8 persen cenderung menjawab tidak tahu.

Adapun untuk top three menteri yang paling berprestasi menurut 1.200 responden adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Pudjiastuti dengan perolehan 37,9 persen. Kemudian Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa memperoleh 8,2 persen dan Menteri Keuangan Sri Mulyani memperoleh 7,1 persen.

Lebih lanjut Nona mengingatkan agar Presiden Joko Widodo dan timnya untuk mengomunikasikan dengan baik hasil kerja dan pencapaiannya selama menjabat sebagai presiden.

Menurut Nona, jika tidak dikomunikasikan dengan baik, bisa jadi pencapaian-pencapaian di era pemerintahan Jokowi tak akan berpengaruh terhadap dirinya secara elektoral.

“Jokowi harus informatif dalam menyampaikan capaian kinerjanya kepada masyarakat. Komunikasi yang baik dengan masyarakat harus dipertahankan sehingga elektabilitas Jokowi bisa terjaga sampai pemilu 2019,” kata dia.

Nona menyampaikan bahwa masyarakat juga harus diberi tahu hasil kerja Pemerintahan Jokowi yang sudah ada. Tak hanya itu, kata Nona, pemerintah juga harus cepat mengklarifikasi apabila ada tuduhan-tuduhan yang dilayangkan soal kinerja pemerintahan.

“Pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan isu sosial terkini juga harus diperhatikan, seperti terus mengusung kebhinekaan, Pancasila, dan persatuan. Tidak hanya Jokowi, partai pendukung pun harus terus memperbaiki citranya,” tutur dia.

Reporter: Ricard Andhika
Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews

Exit mobile version