Psikolog: Mengubah Mental Hanya Butuh Merubah Pandangan dan Pola Pikir

Mengubah Mental dengan Mengubah Minset/Foto ilustrasi/saufacenter

Mengubah Mental dengan Mengubah Minset/Foto ilustrasi/saufacenter

NUSANTARANEWS.CO – Psikolog University of Pennsylvania Angela Duckworth mengatakan bahwa untuk menguatkan mental seseorang hanya perlu mengubah pandangannya. Menurutnya, ketika masa sulit melanda orang-orang yang kuat mentalnya sama menderitanya seperti yang dirasakan orang lain.

“Perbedaannya adalah bahwa mereka memahami momen menantang yang menawarkan pelajaran berharga. Pada akhirnya, itu pelajaran-pelajaran sulit yang membangun kekuatan Anda butuhkan untuk berhasil,” kata Angela seperti dikutip weforum.org.

Angela menjelaskan, untuk mengembangkan kekuatan mental adalah semua tentang kebiasaan melakukan hal-hal yang orang lain tidak bersedia melakukannya. Jika Anda tidak melakukan hal-hal berikut secara teratur, anda harus, karena ini adalah kebiasaan orang-orang yang mengandalkan kuat mentalnya,” jelas dia.

“Anda harus berjuang ketika anda sudah merasa kalah. Seorang wartawan pernah bertanya Muhammad Ali berapa banyak sit-up yang dilakukannya setiap hari. Dia menjawab, saya tidak menghitung saya sit-up, saya hanya mulai menghitung ketika mulai sakit, ketika saya merasakan sakit, karena itulah yang benar-benar penting. Hal yang sama berlaku untuk sukses di tempat kerja. Anda selalu memiliki dua pilihan ketika mulai mendapatkan kesulitan: Anda bisa mengatasi hambatan dan tumbuh dalam proses atau membiarkannya mengalahkan anda,” terang Angel.

Manusia adalah makhluk yang memiliki kebiasaan. Jika anda berhenti ketika keadaan sulit, itu akan jauh lebih mudah untuk berhenti waktu berikutnya. Di sisi lain, jika anda memaksa diri untuk mendorong melalui tantangan, kekuatan mulai tumbuh di dalam diri anda.

“Anda harus menunda kepuasan terlebih dahulu,” ujarnya. Sebab, menunda pemuasan dan kesabaran sangat penting untuk kesuksesan. Orang dengan kekuatan mental tahu bahwa hasil hanya terwujud ketika anda memberikan sebuah waktu dan mengorbankan kepuasan instan.

Lebih lanjut lagi, melakukan kesalahan adalah hal lumrah. Dalam sebuah penelitian terbaru di College of William and Mary, peneliti mewawancarai lebih dari 800 pengusaha dan menemukan bahwa yang paling sukses di antara mereka cenderung memiliki dua hal penting, yakni mereka terlebih dahulu menerka kegagalan dan cenderung tidak peduli apa yang orang lain pikirkan tentang diri mereka.

Dengan kata lain, pengusaha paling sukses bisa menempatkan waktu dan energinya untuk mempelajari kegagalan serta melihat kegagalan sebagai langkah kecil dan diperlukan dalam proses mencapai tujuan mereka.

Selanjutnya, anda harus menjaga emosi. Emosi negatif menantang kekuatan mental anda di setiap langkah. Emosi sejujurnya berada di bawah kendali dan kuasa setiap individu itu sendiri. Tinggal bagaimana individu tersebut mengelolanya secara efektif serta mengendalikan diri dan mengontrolnya.

“Ketika anda membiarkan emosi mengendalikan kemampuan anda untuk berpikir jernih, maka anda akan mudah kehilangan tekad. Suasana hati yang buruk dapat membuat anda menyerang atau menyimpang dari arah yang anda pilih,” imbuh Angel.

Selanjutnya Angel menuturkan bahwa setiapmemasuki diri harus percaya dengan hati dan perasaannya.

“Ada garis tipis antara percaya hati dan menjadi impulsif. Mempercayai hati anda adalah masalah melihat keputusan dari setiap sudut yang memungkinkan, dan ketika fakta-fakta tidak menyajikan sebuah alternatif yang jelas, anda percaya pada kemampuan anda untuk membuat keputusan yang tepat; anda pergi dengan apa yang tampak dan terasa benar,” tegasnya.

Langkah lain yang dikatakan Angel untuk memperkuat mental seseorang adalah bahwa individu harus berani memimpin ketika orang lain tak ada yang siap dan harus fokus pada rincian yang telah disusun.

Kemudian kata Angel, Anda juga harus bersikap baik kepada mereka yang berbuat kasar kepada anda. Orang yang mentalnya kuat dia tak akan membiarkan orang lain mengendalikan dirinya. Ajaklah mereka untuk mengarah kepada hal-hal baik dan jangan biarkan mereka yang jahat melakukan kejahatan serupa terhadap orang lain.

Hal lain yang juga penting untuk memperkokoh mental adalah anda harus bertanggung jawab atas tindakan anda, tidak peduli apa. “Orang jauh lebih mungkin untuk mengingat bagaimana Anda berurusan dengan masalah daripada mereka untuk mengingat bagaimana anda menciptakannya di awal. Dengan bertanggung jawab, bahkan ketika membuat alasan dari pilihan, anda menunjukkan bahwa anda peduli tentang hasil ketimbang ego,” tandasnya.

Penulis: E. Aswandi

Exit mobile version