Politik

PSI Tuding Ketua MPR Tak Suka Jokowi Bangun KTI

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasal sebut koalisi parpol bentukannya tak akan memilih pemimpin yang suka mendatangkan TKA asal Tiongkok. (Foto: Setya/NusantaraNews)
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasal sebut koalisi parpol bentukannya tak akan memilih pemimpin yang suka mendatangkan TKA asal Tiongkok. (Foto: Setya/NusantaraNews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Juru bicara bidang ekonomi, industri dan bisnis Partai Solidaritas Rizal Calvary Maribo mencurigai Ketua MPR Zulkifli Hasan dan kawan-kawan tidak senang melihat Papua dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) dibangun oleh Presiden Joko Widodo. Pasalnya, Ketua MPR terus-terusan ribut soal utang.

“Kita membaca memang beliau tidak senang kampung kami di Timur Indonesia dan Papua dibangun oleh Presiden Jokowi,” ucap Rizal dalam keterangannya di Jakarta hari ini.

Rizal mengatakan pihak-pihak ini sangat suka melihat Papua, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara terus berada dalam keterbelakangan.

“Selebihnya kan kami ini di KTI ini, cuma sumber daya alamnya kalian angkut ke Pulau Jawa ini. Sekarang Pak Jokowi bangun KTI dari pajak dan utang luar negeri. Ada apa sih? Jangan salahkan kalau kami minta merdeka kelak,” kata dia.

Kata Rizal, belanja infrastruktur Jokowi sejak 2015 hingga 2019 sebesar Rp 1.434 triliun. “Sebagian besar anggaran tersebut dialokasikan ke Papua dan KTI. Hampir dua kali lipat dari anggaran pemerintahan periode terakhir Pak SBY yang hanya Rp 812,9 triliun. Belanja negara ini diambil dari pajak, pendapatan negara non pajak, hibah dan ditutup dengan mengambil utang. Utang ini sebagian besar untuk bangun Papua dan KTI. Ada yang marah KTI dibangun?,” sebutnya.

Baca Juga:  Sumbang Ternak Untuk Modal, Komunitas Pedagang Sapi dan Kambing Dukung Gus Fawait Maju Pilkada Jember

Baca juga: Siapa yang Menyesatkan, Sri Mulyani atau Zulkifli Hasan?

Rizal mengatakan, membangun infrastruktur di Papua dan KTI tidak layak secara politik. “Sebab pemilih di Papua sangat kecil dibandingkan di Pulau Jawa. Untuk terpilih kembali, Jokowi cukup bangun Jawa saja, dijamin terpilih kembali. Namun, Jokowi seorang negarawan. Papua dan KTI dipadang sebagai bagian yang utuh dari NKRI. Itulah yang bikin kami orang KTI bangga kepada beliau,” katanya.

Secara bisnis, berinvestasi infrastruktur di KTI juga tidak layak. Sebab itu, untuk infrastruktur di Jawa dan Sumatera, Jokowi meluncurkan Pembiayaan Infrastruktur Non APBN (PINA). Sedangkan non PINA, yakni APBN diarahkan ke KTI. Sebab masih membutuhkan sentuhan langsung negara. (gdn/ysp)

Editor: Gendon Wibisono

Related Posts

1 of 22