NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Indonesia Corruption Watch (ICW) memantau langsung proyek “mangkrak” Taman Sehati. Pasalnya, proyek tersebut diduga usai serap anggaran seratus persen dari nilai total proyek.
Hal itu disampaikan Koordinator Divisi Investigasi ICW, Febri Hendri dalam keterangannya di Jakarta. Pihaknya menyatakan bakal melakukan pemantauan dari Jakarta.
“Dalam pembangunan proyek Taman Sehati sering kali ‘mangkrak’ karena kepala daerah meminta ‘bonus’ atas pengerjaan proyek itu,” ungkapnya, Rabu (1/3/2017).
Febri Hendri menyampaikan bahwa bonus itu berkisar antara 10-20 persen dari nilai proyek yang dilakukan kontraktor. “Tentu kontraktor menjadi kekurangan dana untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut,” terangnya.
Akan tetapi, kata dia, ada juga proyek yang disengaja dimangkrakkan agar pemerintah daerah kembali mengucurkan dana pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) pada tahun berikutnya.
Dalam dugaan ICW, Proyek Penataan Taman Stadion Wibawa Mukti (Taman Sehati) yang menelan anggaran miliaran rupiah dari APBD murni Kabupaten Bekasi tahun 2016 oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) itu “mangkrak”.
“Proyek tersebut hingga kini belum selesai, padahal penyerapan anggarannya disinyalir sudah “progres” seratus persen,” kata Debri. (rsk)
Editor: Achmad Sulaiman
