NUSANTARANEWS.CO – Tulisan yang dipublis Koordinator KontraS Haris Azhar yang disebutnya merupakan hasil obrolannya dengan terpidana mati Freddy Budiman membuat gerah sejumlah kalangan, termasuk BNN dan Kepolisian. Isi tulisan tersebut dinilai sarat dengan fitnah dan klaim-klaim serampangan dan tak bertanggungjawab. Haris, kini tengah jadi bahan perbincangan dan dia juga diminta segera menyebutkan siapa oknum penerima dana sebesar 450 miliar di BNN dan 90 milyar di Mabes Polri, hasil dari bisnis narkoba.
BNN dan Kepolisian pun bereaksi atas tulisan yang tersebar luas di berbagai media nasional. Kabag Humas BNN, seperti dikutip Tribrata Sulsel meminta Haris untuk segera menyebutkan siapa oknum yang menerima dana haram bisnis narkoba itu supaya tidak menimbulkan fitnah berkepanjangan.
“Situ percaya, orang dia (Haris Azhar) enggak nyebut siapa orangnya. Harusnya nyebut siapanya, sebutkan aja, nggak apa-apa, lebih enak malahan kita itu. Tapi itu enggak disebut sama sekali,” ujar Kabag Humas BNN.
Tak hanya pihak BNN dan Kepolisian, Guru Besar Fakultas ilmu Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Profesor Laode Husain juga turut angkat bicara mengomentari tulisan Haris sekaligus meminta Polri menindaklanjutinya. “Seharusnya pernyataan Haris Ashar itu, dipublis sebelum eksekusi mati, dan menyebut oknum yang dimaksud dan terlibat, jangan menyerang institusi, jangan menyebar fitnah yang lebih kejam dari eksekusi mati itu sendiri,” papar Laode. (eriec dieda)